Ahok: Politikus sering ribut akibat tak suka baca buku
"Kalau kita tidak baca repot mau jadi pejabat," kata Ahok.
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai politikus di Indonesia sering ribut akibat tidak gemar membaca. Alhasil ketika mereka mendapatkan informasi tanpa dicerna lebih dahulu sehingga sering berselisih.
"Selama ini yang terjadi oknum politisi lebih banyak mendengar, sementara membaca kurang. Akhirnya banyak memperoleh informasi bersifat gosip jadinya ribut," kata Ahok di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (29/10).
Ahok pun mengungkapkan hobi baca adalah modal awal jika mempunyai cita-cita menjadi pejabat publik. Hal itu karena seorang pejabat akan bertemu ratusan dokumen tiap hari yang harus segera dibaca.
"Jadi ini mesti hati-hati kalau kita tidak baca repot mau jadi pejabat nanti modalnya juga mesti baca. Karena semua surat yang masuk, kita tidak mungkin kasih disposisi kalau tidak membaca," terang dia.
Lanjut dia, kewajiban membaca pun hendaknya dimiliki oleh anggota DPR. Kegemaran membaca pun akan mendorong anggota DPR menyampaikan kata-kata yang bijak ketika bersidang.
"Sama juga dengan pejabat, kalau di depan paripurna DPRD harus baca juga. Jawaban panjang dan penuh, kalau tidak biasa kita tidak bisa bicara yang baik," pungkas dia.