Ahok yang menentukan siapa boleh menjenguknya
Ahok menentukan siapa yang boleh menjenguknya. Ahok yang memiliki hak ingin ditemui oleh siapa. Jika sudah disetujui Ahok, pasti bisa menemuinya.
Sudah dua hari Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Sejumlah koleganya bolak balik ingin menemuinya. Namun hingga saat ini belum ada satupun yang diizinkan menemui Ahok. Padahal sebelumnya beredar daftar nama sejumlah orang yang diizinkan bertemu Ahok di markas pasukan elite Polri itu.
Kepala Bagian Operasional Mako Brimob, Kombes Pol Waris Agono mengatakan daftar tamu kunjungan Ahok itu bukan berasal dari pihaknya. Dia mengatakan daftar itu kemungkinan berasal dari kuasa hukumnya. Saat dikonfirmasi, salah satu pengacara Ahok, I Wayan Sudirta membantah membuat daftar tamu yang diizinkan menemui Ahok.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok menahan Yosafat saat meniup lilin? Ahok lalu menahan Yosafat agar tidak ikut meniup lilin pada ulang tahun adiknya.
-
Bagaimana Ahok dan Puput merayakan ulang tahun Sarah? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
"Saya malah belum tahu infonya itu, saya juga belum liat daftar namanya," kata Wayan saat dihubungi wartawan, Depok, Kamis (11/5).
Dalam daftar yang sempat beredar, tidak ada nama Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Dia meyakini Djarot tetap bisa menemui Ahok.
"Kalau Pak Djarot pasti bisa. Kita kondisikan, kita atur pasti bisa. Maksudnya kan karena tempat itu khusus, mungkin agar tidak terlalu mengganggu keadaan. Tapi bukan berarti tidak boleh. Nanti sewaktu-waktu siapa saja yang disetujui oleh Pak Ahok pasti bisa," jelas Wayan.
Wayan mengatakan, daftar nama yang beredar itu kemungkinan dibuat langsung oleh Ahok. Sebab, Ahok yang memiliki hak ingin ditemui oleh siapa.
"Oh tentu semuanya Pak Ahok yang menentukan. Kalau surat itu dari pak Ahok benar. Bukan berarti yang lain tidak boleh, kalau yang sudah disetujui pak Ahok pasti bisa, tapi mungkin untuk ketertiban pihak kepolisian perlu itu. Artinya yang lain bisa ketemu asal sudah disetujui oleh pak Ahok," ucapnya.
(mdk/noe)