Airlangga Hartarto Minta Ulama Bantu Sosialisasi Ke Umat Soal Pentingnya Vaksinasi
Pemerintah, kata Airlangga tidak bisa bekerja sendirian menghadapi Covid-19. Selain gotong royong antarmasyarakat, kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 juga harus terus dikampanyekan.
Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian dan juga Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengungkapkan pentingnya vaksinasi untuk mencapai herd immunity. Kali ini, Airlangga meminta bantuan ulama di berbagai daerah untuk membantu meyakinkan umat terkait manfaat vaksinasi.
"Kami berharap habib, ulama dan tokoh agama membantu sosialisasi ke masyarakat, satu-satunya cara mencegah Covid adalah vaksinasi. Meskipun tidak menjamin tidak tertular tapi kalau sudah jalani vaksinasi bisa sembuh dan risikonya tidak terlalu berbahaya," kata Airlangga saat menghadiri Istighosah dan Sholawat Nariyah yang digelar Majelis Ahlul Hidayah (Majelis AH) pimpinan KH Nusron Wahid, Minggu (18/7) malam.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Pemerintah, kata Airlangga tidak bisa bekerja sendirian menghadapi Covid-19. Selain gotong royong antarmasyarakat, kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 juga harus terus dikampanyekan.
"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, kuncinya kedisiplinan dan kebersamaan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini," jelas Airlangga.
Airlangga juga mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah mengamankan 421 juta vaksin hingga akhir tahun. Hingga 3 hari ke depan, tambah Airlangga, pemerintah memastikan sudah ada 60 juta masyarakat yang telah menjalani vaksinasi Covid-19.
"Pemerintah terus bekerja keras agar pandemi Covid, pandemi ini dialami 111 negara terutama dengan kenaikan varian delta," tutur Airlangga.
Airlangga juga meminta para kiai, habib, dan ulama mendukung kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut Airlangga, kebijakan tersebut semata-mata upaya pemerintah menekan lonjakan penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.
"Pemerintah meminta agar PPKM ini terus didorong oleh para kiai, habib, ulama, dan kuncinya tentu kedisiplinan masyarakat menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan. Ini prokes kesehatan menekan mobilitas masyarakat di luar rumah," kata Airlangga.
Secara khusus, Airlangga juga menyampaikan bahwa para ulama, Habib dan Kiai juga membantu menjelaskan bahwa anjuran pemerintah di zona merah perayaan Iduladha baik ditiadakan.
Mantan Menteri Perindustrian itu juga Sesuai ketentuan dari Menteri Agama, Airlangga menjelaskan bahwa Salat Iduladha di zona merah dilakukan di rumah masing-masing dan pemotongan hewan dilakukan di rumah pemotongan hewan.
"Semata-mata untuk mengurangi kerumunan, kalau RPH penuh sebaiknya pemotongan di tempat terbuka. Hanya petugas dan panitia korban dengan protokol ketat harus dihindari, pembagian sebaiknya diantar ke rumah warga langsung," jelas Airlangga.
Airlangga juga menghaturkan terima kasih kepada para habib, ulama dan kiai karena telah meluangkan waktu mendoakan agara Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19. Ia mengakui, bahwa acara doa bersama seperti Majelis AH sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
"Semoga masyarakat Indonesia dilindungi dan dihindarkan dari penyakit. Masyarakat dan pemerintah menjadi negara yang baldatun thoyyibatun ghofur," ujar Airlangga.
"Semoga saya dianugerahi kesehatan, maghfiroh, hidayah dalam menjalan tugas, demi menciptakan kesejahteraan masyarakat," demikian permintaan Airlangga kepada para jamaah Majelis AH.
Baca juga:
Masyarakat dengan Tingkat Pendidikan Rendah Cenderung Tak Mempercayai Keamanan Vaksin
Tinjau Vaksinasi di Banten, Panglima TNI Ingatkan Warga untuk Memakai Masker
Survei LSI: 55,5 Persen Responden Takut Efek Samping Vaksin Covid-19
Survei LSI: 73,8 Persen Masyarakat Khawatir Penyalahgunaan Anggaran Vaksinasi Covid-1
Wagub Jabar Uu Optimis Vaksinasi Jabar Tercapai Sesuai Target
Gubernur Jatim Khofifah Nilai Antusias Warga Ikut Vaksinasi Tinggi
Vaksin Sinovac Diyakini Aman untuk Anak Usia 12-17 Tahun