Akbar Tandjung: Pemerintah harus protes penyadapan Australia
Apapun tanggapan yang diterima, Indonesia harus menunjukkan kekecewaannya.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung meminta pemerintah tak perlu ragu memprotes Australia terkait aksi penyadapan ke sejumlah pejabat Indonesia. Menurut Akbar, Indonesia harus menunjukkan rasa kecewa atas tindakan Australia.
"Saya kira pemerintah harus mengambil langkah untuk menyampaikan protes dan kekecewaan terhadap tindakan Australia melakukan penyadapan terhadap pejabat-pejabat kita. Sebagai negara yang menghormati hak-hak kebebasan pribadi, tentu itu suatu tindakan yang melanggar norma dalam pergaulan bangsa-bangsa," kata Akbar di Gedung MK usai menghadiri pelantikan pimpinan MK yang baru, Rabu (6/11).
Protes serupa tak hanya disampaikan ke Autralia, menurut mantan ketua DPR itu protes serupa juga harus disampaikan kepada Amerika Serikat. Menurut penyadapan intelijen Amerika Serikat juga dilakukan terhadap pejabat negara dari berbagai negara.
Walaupun demikian, menurut Akbar, protes yang dilayangkan harus disertai dengan bukti. Bukti penyadapan yang telah dilakukan sekaligus bukti ketidaksukaan atas aksi penyadapan kedua negara itu.
"Tidak hanya Australia, kita juga melihat banyak juga protes yang disampaikan kepada pemerintah Amerika Serikat, terhadap berbagai aksi penyadapan yang dilakukan intelijennya terhadap pejabat dari berbagai negara dunia. Jadi karena itu, pemerintah harus mengambil langkah tegas memperlihatkan ketidaksukaan sekaligus kekecewaan, apapun reaksi mereka yang penting kita sudah tunjukkan," ujar Akbar.
Informasi penyadapan Australia terhadap sejumlah pejabat Indonesia dan sejumlah negara lainnya bermula dari pemberitaan media massa negeri Kangguru itu. Setelah pemberitaan itu, muncul berbagai kecaman dari sejumlah pejabat di Indonesia.
Menanggapi hal itu Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah meminta penjelasan ihwal penyadapan itu terhadap pemerintah Australia. Sementara Presiden SBY hanya berkomentar kalau aksi penyadapan itu merusak hubungan persahabatan antar negara dan meminta hal itu tidak terulang pada masa mendatang.