Akbar Tandjung sebut Ical ingkar janji soal akhiri konflik Golkar
"Tapi ternyata tidak selesai malah yang terjadi semakin berkepanjangan," ujar Akbar.
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung pernah dijanjikan oleh Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie alias Ical akan menyelesaikan konflik partai berlambang pohon beringin ini pada Pilkada serentak 2015. Namun Ical telah mengingkari janjinya, sehingga konflik Partai Golkar tak kunjung selesai.
"Pada Maret, sebelum pendaftaran calon kepala daerah, Pak Aburizal pernah menjanjikan saya kalau pertengahan April 2015 akan selesai. Tapi ternyata tidak selesai malah yang terjadi semakin berkepanjangan," ujar Akbar di kediamannya, Jalan Purnawarman, Jakarta, Minggu (3/1).
Dia menjelaskan saat itu, Partai Golkar sempat dikhawatirkan tidak bisa mengikuti pilkada serentak karena konflik Agung Laksono dengan Ical.
"Karena adanya kepengurusan KPU dalam peraturannya, tidak mengizinkan hal tersebut tercapai. Namun pada saat pertemuan dengan Jusuf Kalla, kami mencoba untuk mengupayakan agar Golkar tetap dapat tempat untuk mengikuti pilkada serentak," bebernya.
Namun, menurutnya akibat dari konflik tersebut hasil capaian suara untuk partai Golkar menurun pada Pilkada serentak 2015. Di mana sebanyak 116 calon kepala daerah kader Golkar ikut Pilkada, hanya mampu menang 46 calon di daerah.
"Ini sungguh pencapaian yang tidak baik bagi partai sebesar Golkar," ungkapnya.
Kemudian, menurutnya upaya hukum yang ditempuh oleh kubu Ical dan Agung sudah diperkirakan tidak akan selesai. "Kami sudah duga dari awal bahwa akan terus seperti ini, jadi kami berulang kali kirim surat agar cepat selesai," tandasnya.
Baca juga:
Pengurus tidak sah, cuma Mahkamah Partai Golkar yang masih diakui
Kemelut Golkar, Syahrul Yasin Limpo mulai bidik kursi Ketua Umum
Kubu Agung Laksono tak becus urus kantor gimana partai?
Gara-gara tunggakan listrik & PBB, kubu Agung dan Ical memanas lagi
Ceu Popong: Pak Agung ya kudu bayar listrik atuh
Kubu Agung siap bayar tagihan PLN tapi minta Ical tak ke DPP lagi
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kenapa Golkar belum memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Oleh sebab itu, Doli mengatakan alasan itu yang membuat Golkar belum memutuskan nasib Ridwan Kamil. Pengumuman baru akan dilakukan akhir Juli atau awal Agustus mendatang. “Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,” kata Doli.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.