Akhir kasus Iwan Bopeng 'potong tentara' saat ditemui Jenderal TNI
Akhir kasus Iwan Bopeng 'potong tentara' saat ditemui Jenderal TNI. Rekaman video itu segera menjadi viral saat hari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari lalu. Seorang pria berbaju kotak-kotak mengamuk di TPS sesumbar berani memotong tentara. Kasus ini sudah dimediasi.
Rekaman video itu segera menjadi viral saat hari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari lalu. Seorang pria berbaju kotak-kotak mengamuk di TPS.
Iwan terlihat sangat emosional karena temannya tak bisa mencoblos di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur. Menggunakan kemeja kotak-kotak Iwan berbicara dengan nada kasar.
"Itu anak siapa? Anak kecil tadi. Tentara gue potong-potong di sini apalagi elu," katanya dengan nada tinggi. Warga yang berada di lokasi langsung mencoba menenangkan.
Rupanya ulah Iwan ini mendapat respons dari berbagai kalangan. Ada yang balik menantang Iwan sampai memperlihatkan kekuatan membakar tubuh dan menyayat dirinya dengan senjata tajam. Meski begitu ada juga yang menanggapi dengan membuat video parodi lucu.
Mengetahui ucapannya menuai kecaman Iwan pun meminta maaf. Video permintaan maafnya diunggah ke akun youtube.
"Saya spontan mengeluarkan satu kata-kata yang kurang sopan kepada teman-teman tentara. Saya mohon maaf atas kejadian itu dan saya minta maaf dengan tulus dari hati saya kepada teman-teman tentara supaya ini tidak melebar ke mana-mana," kata Iwan.
Polisi pun mengusut kasus itu. Mereka memediasi Iwan Bopeng dengan mantan Panglima Kodam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana. Polisi menyebut kasus ini sudah selesai setelah pertemuan tersebut.
"Iwan Bopeng itu kemarin sudah dipertemukan dengan Panglima Kodam, itu sudah clear ya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (27/2).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
Argo mengimbau kepada masyarakat agar tidak berbuat onar seperti yang dilakukan Iwan Bopeng pada Pilkada DKI Jakarta yang bakal digelar 19 April mendatang. Cukup sudah aksi sok jago yang bisa memancing keributan.
"Sampaikan ke teman-teman dan saudara-saudaranya untuk ikut sesuai aturan yang ada, tidak usah membuat keonaran, pilihlah sesuai hati nurani mana yang mau dipilih," ucap Argo.
Baca juga:
Mayjen Teddy Lhaksmana turun tangan selesaikan kasus Iwan Bopeng
Prabowo tancap gas pepet SBY cari dukungan lawan Ahok
PPP sambut baik pertemuan Prabowo dan SBY jelang putaran kedua
Djarot akan dilaporkan ke Bawaslu karena 'kampanye' pakai baju dinas
Gerindra sebut Ahok tak mau cuti karena mau manfaatkan jabatan