Akhir tragis Sisca Yofie, wanita cantik yang periang dan solider
Selain diseret dengan cara dijambak, Sisca juga dibacok di bagian kepala oleh pelaku.
Kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian Franceisca Yofie (30), Senin (5/8) petang di kawasan Cipedes, mengejutkan banyak orang, termasuk sahabat-sahabat terdekat. Apalagi, perempuan cantik yang menjabat sebagai Branch Manager di PT Verena Multi Finance Tbk ini dikenal sebagai sosok yang periang dan setia kawan semasa hidupnya.
"Ia orang baik, saya sampai saat ini masih tidak percaya karena, ia orang baik, solider lagi. Sesama temen tidak pernah berbuat jahat, kami sangat kehilangan," kata teman satu perusahaannya yang enggan disebut namanya di rumah duka, Selasa (5/8).
Pria berkacamata ini mengaku, belum lama mengenal korban, namun ia menilai korban sosok yang baik. Ia mengaku sehari sebelum kejadian ia sempak kontak-kontak dengan korban perihal kerjaan.
"Saya tugas di Jakarta, tapi masih satu perusahaan. Satu hari sebelum kejadian saya sempat kontak-kontak tentang kerjaan dan beberapa urusan kantor," ujarnya singkat dengan nada berat.
Pengakuan senada juga disampaikan bapak kos Sisca, Sunirat. Selama tinggal di rumah kos Jalan Setra Indah Utara, Kota Bandung, Sisca Yofie dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah. Di mata pensiunan TNI ini, Sisca adalah tipe orang yang tidak neko-neko. "Orang baik dan ramah, kadang kalau Ibu mau keluar dia yang bukain pintu gerbang. Nggak neko-neko dan gak punya pacar. Selama tinggal di sini dia juga tidak pernah bawa laki-laki," terang Sunirat.
Tak heran jika pembunuhan terhadap Sisca Yofie mengagetkan orang-orang dekatnya. Apalagi, pembunuhan dilakukan dengan cara yang keji. Sisca Yofie tewas mengenaskan setelah dibunuh dua orang yang menggunakan sepeda motor di Jalan Cipedes Tengah, Bandung. Sisca diseret dari motor dengan cara dijambak rambutnya oleh pelaku yang berboncengan sepeda motor.
Selain diseret dengan cara dijambak, Sisca juga dibacok di bagian kepala oleh pelaku. Pelaku membacok sebanyak tiga kali di kepala korban. Setelah diseret, Sisca lalu ditinggalkan oleh kedua pelaku di Jalan Cipedes Tengah.
Seorang warga sekitar, Uju, mengaku melihat peristiwa sadis tersebut. Saat itu kata Uju, kondisi jalanan memang sepi lantaran kejadian sekitar pukul 18.50 WIB di mana warga sedang berbuka puasa di rumah masih masing-masing. Saat itu Uju melihat dua orang naik sepeda motor sambil menyeret perempuan. Perempuan itu diseret dengan cara dijambak rambutnya. "Motornya kalau nggak F1ZR ya Satria," ujar Uju di Jalan Cipedes Tengah kepada merdeka.com, Selasa (6/8).
Menurut Uju, pelaku yang mengendarai motor mengenakan jaket warna hitam, helm full face gelap dan sepatu hitam. Sedangkan pelaku yang dibonceng dan menjambak Sisca tidak menggunakan helm.
"Nah yang jambak itu rambutnya agak panjang, badannya gak gede, ya sedeng lah" ujar Uju.
Hasil autopsi tim forensik RSHS, dari pukul 06.00-10.00 WIB, korban mengalami luka lecet dari kaki hingga dada. Kepala Forensik RSHS, H Noorman Herryadi, dr, SpF,SH Mengatakan selain luka lecet terdapat luka terbuka di kepala.
Meskipun begitu, Noorman enggan mengungkapkan secara detail temuan-temuan tersebut, termasuk penyebab utama kematian korban. "Luka lecet dari kaki hingga dada, autopsi dari jam 06.00 WIB," kata Noorman di kamar jenazah, Selasa (6/8). Tepat pukul 12.15 WIB korban dibawa dari RSHS untuk disemayamkan di Rumah Duka Yayasan Dana Sosial Priangan Jalan Nana Rohana nomor 37 Bandung.
Kepolisian sudah menggelar olah TKP guna menangkap pelaku pembunuhan terhadap F Sisca Yofie (30), Selasa (6/8) di Jalan Cipedes Tengah, Kelurahan Cipedres, Kecamatan Sukajadi. Dari olah TKP itu ada titik terang dari rekaman CCTV di lokasi. "Dari rekaman itu terlihat dua orang pelaku menggunakan sepda motor," kata Kapolsek Sukajadi AKP Suminem dalam sambungan telepon.
Sumi mengaku, dalam rekaman tersebut kondisinya gelap, sehingga pihaknya pun memerlukan waktu untuk mengungkap ciri-ciri pelaku yang menyeret korban dengan sepeda motor dan dibacok di Jalan Cipedes RT 07/01, Sukajadi pada Senin (5/8).
Selain CCTV, polisi pun masih mendalami keterangan para saksi mata. "Belum diketahui motifnya, kami masih menyelidiki kasus ini. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait pembunuhan sadis ini. Pelaku diketahui dua orang pria menggunakan Suzuki Satria," jelasnya.
Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas motif dan modus pelaku. "Dugaan sementara pelaku sudah membuntuti korban (Sisca) sebelum melakukan kejahatannya. Kita masih terus mendalami kasus ini," ujarnya.
Sumi mengatakan, pihaknya pun menduga sementara motif yang dilakukan pelaku adalah balas dendam. Dugaan itu di nilai saat olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) pihaknya tidak menemukan adanya motifnya curas (pencurian dengan kekerasan). "Hasil olah TKP kita belum menemukan unsur yang mengarah kepada curas, karena kita tidak menemukan barang berharga milik korban yang hilang," tutupnya. Apapun motifnya, banyak yang berharap kasus ini segera terungkap tuntas.