Si Cantik Laki Banget, Ini Sosok Sopir Bus AKAP Bikin Betah Penumpang
Sopir bus AKAP wanita pertama di lintas Sumatera-Jawa ini jadi sorotan karena paras cantiknya.
Seorang wanita asal Lintau, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) bernama Lina Chancant memberikan bukti kepada semua orang bahwa wanita memang tak kalah dari laki-laki dalam hal pekerjaan.
Wanita yang memiliki nama asli Silvia Mahlina dan akrab dipanggil Uni Chancant itu merupakan seorang sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Miyor dan satu-satunya sopir wanita di lintas Sumatera-Jawa.
Umumnya profesi sopir AKAP merupakan seorang pria. Selain karena faktor keterampilan, kondisi fisik juga sangat berpengaruh karena durasi dan jarak yang harus ditempuh.
Namun hal itu seakan dibantah olehnya karena Uni Chancant sudah melalui berbagai tantangan selama bertahun-tahun sebagai sopir AKAP.
Kisahnya sempat dimuat dalam kanal YouTube BERITA PADANG belum lama ini dilansir dari Indosiar. Seperti apa ulasannya? Simak informasi berikut ini.
Perjalanan Hidup Sebagai Sopir
Kisahnya sebagai sopir dimulai pada tahun 2002-2023. Kala itu ia masih duduk di bangku sekolah dan mulai belajar mengendarai kendaraan angkutan.
Pertama kali ia mencoba menjadi sopir bus adalah di tahun 2018 sebagai sopir bus pariwisata di Pekanbaru.
"Kalau pengalaman nyetir itu dari sekolah dulu jadi supir tapi bukan bus. Saya colt diesel sama L300."
"Kalau di bus itu awal-awalnya sekitar 2018. Awal-awalnya pariwisata di Pekanbaru," ucap ibu tiga anak tersebut.
Skil menyetirnya diakui sangat mumpuni oleh penumpangnya. Meski wanita, kemampuannya tak kalah dengan sopir pria.
"Mbaknya keren karena driver cewek kan jarang dan ini kan jauh dari Sumbar ke Jawa. Sama aja kok kaya cowok, bagus," ucap salah seorang penumpangnya.
Diberi Kesempatan Perusahaan
Pihak perusahaan PO Miyor yang menjadi tempatnya bekerja memberikan dukungan dan kesempatan baginya untuk bekerja.
Ferdianda, pengelola perusahaan bus pun tak memandang status gender termasuk Silvia yang cukup berpengalaman di industri otobus.
Meski memberi kesempatan bagi wanita, pihak perusahaan tetap mencari tahu rekam jejak calon karyawannya semasa menjadi sopir bus.
"Pertama saat ini kan antara cewek sama cowok kan hampir sama, bahasanya itu emansipasi wanita. Kita coba berikan kesempatan perempuan tangguh untuk bergabung pada kita untuk menunjukan ke masyarakat umum bahwa perempuan itu juga bisa melakukan hal seperti laki-laki," jelas Ferdiandanda.