Akibat banjir, Jalan Raya Cilegon-Anyer terputus
Warga mengaku terhambat saat beraktivitas lantaran banjir.
Hujan deras mengguyur Carita, Anyer dan Kota Cilegon, Provinsi Banten, menyebabkan jalan raya Cilegon-Anyer, tepatnya di kawasan Ciwandan, terputus akibat banjir.
Berdasarkan pantauan, jalan Raya Cilegon–Anyer di daerah Ciwandan terendam air setinggi 30 hingga 70 sentimeter. Kondisi itu menyebabkan kendaraan–kendaraan kecil melintas berbalik arah. Tidak sedikit kendaraan mogok saat mencoba menembus banjir.
Nurdin, salah seorang warga, ditemui di lokasi menyatakan, buat menuju tempat kerja dia terpaksa mendorong kendaraannya sepanjang lebih dari 500 meter. Sebab, saat mencoba menerobos jalur tergenang banjir, tiba-tiba kendaraan dikendarainya mogok.
"Mungkin mesin motor mati karena genangan air terlalu tinggi," kata Nurdin, Senin (25/7).
Begitu juga dialami Sudrajat. Dia terpaksa merogoh kantong buat memberikan sejumlah uang kepada masyarakat ikut membantu mendorong kendaraannya.
"Jika tidak dibantu oleh masyarakat sekitar untuk mendorong mobil karena akibat terendam banjir, pasti akan kesulitan untuk menuju tempat kerja," ucap Sudrajat.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kota Cilegon, Purwadi, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa banjir terjadi di jalan raya Cilegon-Anyer.
"Iya banjir terjadi tepatnya di Kelurahan Tegal Ratu dan Kubang Sari. Banjir mulai terjadi sejak pukul 00.30 WIB dini hari tadi," kata Purwadi.
Banjir juga merendam sejumlah desa berada di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, dan Carita, Kabupaten Pandeglang. Empat orang tewas keracunan AC akibat terjebak di dalam mobil dikepung banjir.
Gubernur Banten, Rano Karno, berbela sungkawa terhadap warga Kampung Pangeuseupan, RT 01/RW 14, Desa Labuan, Kabupaten Pandeglang, yang meninggal akibat terjebak banjir.
"Tentu ini merupakan musibah yang harus segera ditanggulangi. Saya pribadi mengucapkan bela sungkawa untuk keluarga korban," kata Rano.
Rano mengaku telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menerjunkan anggota, buat mengevakuasi korban bencana. Dia meminta Dinas Sosial Provinsi Banten mendirikan dapur umum di beberapa titik lokasi terendam banjir.
"Sudah kami perintahkan untuk langsung terjun ke lokasi. Kita harus cepat karena kita tidak ingin ada korban lain akibat banjir," ujar Rano.