Akibat Hujan Deras, Banjir dan Longsor terjadi di Sukabumi
Untuk banjir biasanya akan kembali surut, tetapi melihat curah hujan yang tinggi kemungkinan surutnya akan lebih lama. Bahkan jika dibandingkan dengan musim tahun lalu baru kali ini separah tersebut.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat, sejak Minggu pagi menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di beberapa titik di Kecamatan Gunungpuyuh.
"Akibat longsor tersebut TK/Madrasah Syafaatul Ikhwan yang berada tepat di atas tebing setinggi sekitar lima meter di RT 01 RW 01, Kelurahan Gunungguruh tergerus bagian belakangnya," kata aktivis perempuan setempat Kartini Sutisna, Minggu (11/11).
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Seperti dilansir dari Antara, dia mengungkapkan, meskipun tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini namun madrasah tersebut terancam kembali longsor karena tanahnya terus terkikis oleh air hujan yang hingga saat ini masih turun.
Akibat longsor tersebut tembok penahan tanah madrasah tersebut roboh dan materialnya menutupi aliran sungai kecil yang ada di daerah itu. Sehingga air selokan pun menjadi meluap dan menggenangi beberapa rumah warga yang berada di beberapa titik dengan ketinggian air hingga 30 cm yang berada di sekitar aliran selokan itu.
Kartini menjelaskan, dari pantauannya ada beberapa rumah yang terimbas banjir air selokan itu seperti rumah milik Pupu RT 01/04 yang posisinya di belakang Pengadilan Negeri Sukabumi, kemudian rumah Seger di Jalan Bhayangkara RT 02/04 dan rumah Aah di RT 02/11.
Untuk banjir biasanya akan kembali surut, tetapi melihat curah hujan yang tinggi kemungkinan surutnya akan lebih lama. Bahkan jika dibandingkan dengan musim tahun lalu baru kali ini separah tersebut.
"Kejadiannya baru saja, kami belum sempat melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi karena sekarang masih membantu Ibu Segera yang lagi sakit stroke," tambahnya.
Sementara, Aah mengatakan air selokan menggenangi rumahnya hingga setinggi betis orang dewasa. Airnya tidak hanya merendam bagian depan rumah saja, tetapi hingga ke dapur.
"Airnya sudah mulai surut namun yang pasti kami harus bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir itu," tutupnya.
Baca juga:
Usai Hujan Lebat, Kantor Polisi di Bekasi Terendam Banjir
Hujan Deras, Kantor Kecamatan Jatiasih Kebanjiran
Lima Kabupaten di Riau Terendam Banjir
3 Titik Longsor di Madina Hambat Distribusi Bantuan Untuk Korban Banjir
Banjir Landa Indragiri Hulu, Sejumlah Sekolah Diliburkan
Ribuan rumah di Inhu Riau terendam air 1 meter, status siaga banjir