Aksi Jenderal Moeldoko yang bikin tertawa
Tentu humor yang dilontarkan panglima bukan dimaksudkan untuk menyerang pihak lain.
Di balik ketegasan dan disiplinnya, tingkah Jenderal TNI Moeldoko terkadang mengundang humor. Ada yang disengaja oleh panglima, ada juga yang tidak.
Humor sang panglima sering membuat orang yang berada di dekatnya menjadi sakit perut, karena tertawa. Ada staf TNI AD, AL, AU bahkan wartawan.
Tentu humor yang dilontarkan panglima memiliki arti positif, bukan dimaksudkan untuk menyerang pihak lain.
Merdeka.com merangkum momen saat panglima melontarkan joke-nya. Berikut lengkapnya:
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Mengapa Panglima TNI mendapat penghargaan? Penghargaan ini diberikan ketika sang jenderal melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Singapura dalam rangka melindungi kepentingan nasional melalui diplomasi militer.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Jenderal Moeldoko diteriaki prajurit perdamaian TNI
Hal ini terjadi saat Jenderal Moeldoko memimpin upacara melepas keberangkatan Satuan Tugas (Satgas) Kontingen Garuda (Konga) United Nation Interim Force in Lebanon (Unifil), di lapangan upacara Gedung Soedirman, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/12).
Usai memberikan pengarahan kepada para prajurit, Moeldoko langsung turun menemui para komandan batalyon untuk memberikan salam perpisahan kepada para prajuritnya. Seperti biasa, para prajurit yang didatangi oleh Moeldoko, dengan posisi tegap menyambut jabatan tangan sang Jenderal dengan ucapan keras.
"Kamu siap menjalankan tugas negara, jaga nama baik Indonesia di mata Internasional," kata panglima kepada salah satu komandan pasukan.
"Siap, jenderal! Saya akan membina pasukan yang ke Lebanon," jawab prajurit dengan nada keras.
Setiap prajurit yang dimintai kesiapannya oleh Moeldoko menjawab dengan nada keras. Hingga sampai di salah satu prajurit berpangkat kapten, Panglima TNI pun melontarkan pertanyaan yang sama. Kapten tersebut pun menjawab dengan nada lebih keras dari prajurit-prajurit yang sebelumnya.
"Siap jenderal!" teriak sang kapten.
"Dikira Panglima budek apa, jawab keras-keras," celetuk Moeldoko, yang diiringi tawa para stafnya dan wartawan.
Seluruh prajurit satu persatu pun menjawab pertanyaan Jenderal bintang empat dengan nada keras. Sampai di prajurit terakhir Moeldoko pun kembali mengeluarkan guyonanya.
"Lama-lama bisa rusak ini gendang telinga saya, kalau diteriakin terus," ucap Moeldoko sambil tersenyum.
Tawari wartawan arloji Rp 5 juta
Peristiwa ini terjadi saat Jenderal Moeldoko angkat bicara soal artikel di situs berita Singapura, mothership.sg, yang memuat jam tangan mewah miliknya. Ia mengaku membeli jam tangan itu dengan harga murah yakni Rp 5 juta.
Mantan Kasad itu menawarkan kepada wartawan yang hadir untuk membeli jam tangannya.
"Mau gue lelang ni? Yang mau ambil Rp 5 juta silakan," katanya disambut tawa saat jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/4).
Ia mengaku tak berniat pamer menggunakan arloji tersebut. Ia mengaku setiap melihat jam tangan yang dimilikinya itu, ia selalu berpikir soal inovasi. Moeldoko juga mengatakan, hanya sebuah negara yang memiliki sebuah inovasi yang akan maju.
"Kenapa saya pakai? Karena setiap saya melihat jam ini yang ada di otak saya adalah innovation and innovation. Itu maksudnya. Jadi bukan pamer. Apanya pamer begini? Apakah ini membedakan prajurit saya? Enggak. Kalau orang lain beli jam mahal justru saya beli jam murah. Jadi kalau teman-teman mau ambil silakan," katanya.
Salah pakaikan baret ke Ahok
Jenderal TNI Moeldoko tak sengaja memakaikan baret kehormatan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dengan posisi terbalik.
Seharusnya baret dipasang miring kanan. Tapi Moeldoko memasang dengan posisi miring kiri. Panglima yang menyadari hal itu lantas tertawa dan segera membetulkan posisi baret.
"Iya, saya yang salah pasang," kata Ahok sembari tertawa, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (12/12).
Ahok juga ikut tertawa. Dia mengaku tidak menyadari hal itu. "Saya mana tahu kiri atau kanan, belum ngaca," kata Ahok sambil tertawa.
"Kapan lagi merintah Iwan Fals"
Peristiwa ini terjadi ketika Jenderal TNI Moeldoko mendaulat Iwan Fals sebagai mitra Tentara Nasional Indonesia (TNI), Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (12/10).
Awalnya, Iwan Fals yang sedang bernyanyi 'Nyanyian Perang' di atas panggung memanggil Moeldoko untuk naik. Menyanggupi permintaan Iwan, Moeldoko lantas dibopong empat prajurit hingga panggung.
"Sudah, jatuh nanti, terima kasih terima kasih, kacau ini," ungkap Moeldoko kepada keempat prajurit sambil tertawa. Iwan yang menyaksikan hal itu juga tak kuat menahan tawa. Keduanya tertawa akrab.
"Ini saya harus memberi kehormatan kepada Mas Iwan, mana jaket kita," kata Moeldoko kepada anak buah.
"Mulai hari ini, panglima TNI menetapkan mas Iwan Fals sebagai mitra Tentara Nasional Indonesia. Termasuk OI," teriak Moeldoko disambut tepukan dari penonton.
Moeldoko lantas memberikan jaket loreng kepada Iwan, lengkap dengan embed bertulis nama Iwan Fals.
"Kapan lagi merintah Iwan Fals Ini," kata Moeldoko yang membuat pecah tawa penonton.
Keduanya lantas berkolaborasi menyanyikan lagu Tinggalkan Ayah dan Ibu, sebuah lagu yang khusus dipersembahkan untuk prajurit TNI.