Aksi massa Prabowo dari istri aparat sampai ajak tunanetra ke MK
Seorang perempuan mengaku istri aparat memaksa resepsionis gedung MK untuk masuk di persidangan Prabowo.
Ribuan massa pendukung dan simpatisan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa berbondong-bondong menggelar aksi demo di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/8). Mereka berkoar-koar untuk membela Prabowo dan mengkritik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mereka berjanji melakukan demonstrasi dengan aksi damai, namun keadaan berkata lain salah satunya terjadi di lobi MK. Para relawan maupun pendukung yang ngotot ingin hadir dalam persidangan.
Bahkan, mereka ada yang mengaku istri aparat dan memaksa respsionis gedung MK untuk mengizinkan masuk di persidangan. Tidak hanya itu saja, salah seorang tunanetra juga diajak untuk ikut berdemo.
Berikut aksi pendukung Prabowo-Hatta di MK yang dirangkum merdeka.com:
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Relawan Pemuda Pemudi Sehati 08 mendukung Prabowo-Gibran? Ketua Pemuda Pemudi Sehati 08, Linda Setiawati mengatakan, pihaknya mendukung Prabowo-Gibran lantaran paslon nomor urut 02 tersebut memiliki program kerja yang pro terhadap anak muda.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat acara syukuran ulang tahun Titiek Soeharto? Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus capres suara terbanyak Prabowo Subianto menghadiri acara ulang tahun Siti Hediati Hariyadi atau kerap disapa Titiek Soeharto yang ke 65 tahun di kediaman Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4) malam. Prabowo nampak hadir pukul 20:00 WIB mengenakan pakaian batik lengan panjang bermotif nuansa warna cokelat dan hitam. Kedatangannya pun disambut langsung oleh anak semata wayangnya Ragowo Hediprasetyo atau Didit dan Sekjen Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
Tak boleh masuk, istri pejabat adu mulut dengan resepsionis MK
Salah seorang perempuan yang mengaku istri aparat memaksa resepsionis gedung Mahkamah Konstitusi (MK) agar bisa masuk dalam persidangan. Dia bersikeras untuk masuk lantaran ingin melihat sidang gugatan perdana Prabowo-Hatta.
"Saya ini istri aparat loh. Saya ingin masuk," ujar perempuan tersebut di lobi MK, Jakarta Pusat, Rabu (6/8).
Adu mulut pun terjadi. Resepsionis yang awalnya ramah mendadak langsung 'tarik urat' ketika membalas pernyataan 'isteri aparat' tersebut.
"Tapi nama ibu tidak ada dalam daftar kami," ujar sang resepsionis.
Sementara itu, di pintu masuk lobi MK, para relawan dan pewarta juga berebut masuk. Para petugas keamanan pun tampak kewalahan menghadapi situasi tersebut. Bahkan pintu lobi MK yang terbuat dari kaca, sudah mulai goyang.
"Pak jangan ditekan, kaca ini nanti pecah," teriak seorang petugas keamanan.
Bocah umur 11 tahun ikut demo karena jaga ibu seorang tunanetra
Yusuf (11), bocah asal Kota Bandung terpaksa ikut mendukung Prabowo-Hatta dalam sidang gugatan perdana di Mahkamah Konstitusi. Bocah itu mengaku ikut demo karena sang ibu yang seorang tunanetra diajak oleh salah seorang tim kampanye pasangan nomor urut satu tersebut.
"Ibu diajak ke Jakarta untuk ikut demo naik bus, iya udah saya ikut juga, hitung-hitung sekalian jagain ibu," ujarnya.
Namun, ketika merdeka.com mencoba menanyakan lebih lanjut ada salah seorang ibu yang mengaku sebagai tim kampanye Prabowo-Hatta kemudian menarik anak tersebut.
"Tolong ya, mas dari media mana, kalau mau wawancara jangan dong, dia kan nggak bisa diwawancarai karena masih kecil," ujar ibu tersebut yang memakai kacamata hitam.
Ketua RT Menteng rela ikut demo demi bela Prabowo
Ribuan orang mendukung Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi. Salah satunya Budi Riki (49), Ketua RT 04 RW 10 Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat. Dia mengaku tidak dibayar untuk ikut berdemo di depan MK.
"Dari hati saya yang paling dalam hanya ingin mendukung dan mencari kebenaran demi Prabowo - Hatta , kami beli minum dan makan pakai uang sendiri tanpa adanya bayaran. Kalau pun ada pasti langsung kami tolak," tegasnya.
Budi menuturkan, memang ada warganya yang sebagian ikut berdemo dan membawa serta anak balitanya.
"Itu memang ada, sebelum berangkat sudah saya kasih tahu jangan bawa anak. Tapi karena suaminya kerja dan si Ibunya tetap ngotot pengin ikut dan masih menyusui akhirnya dia bawa anaknya yang berusia 3 tahun," jelasnya.
Pelajar SMK tak tahu tujuan demo di MK
Di tengah-tengah aksi demo massa yang dilakukan pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Mahkamah Konstitusi. Ternyata ada pelajar yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas XI bernama Farid (16).
Dia mengaku berangkat dari rumahnya di Purwakarta, Jawa Barat, pukul 06.00 WIB menggunakan bus pariwisata bersama rekan-rekannya. Uniknya, dia tidak mengetahui maksud dan tujuan demo tersebut.
"Saya sama teman diajak demo ke Jakarta, enggak tahu demo apa," kata Farid yang masuk dalam simpatisan Garuda Merah.
Menurutnya, dia diizinkan ikut demo karena sekolah masih belum belajar. "Masih MOS, sekolah baru besok. Sama ibu dibolehin karena dapat duit Rp 50 ribu," ungkapnya
Diajak bela Prabowo, pelajar SMP diberi uang Rp 30 ribu
Rani (14) pelajar SMP di Depok ikut demo di Gedung Mahkamah Konstitusi lantaran diiming-imingi uang. Untuk itu, dia memberanikan diri untuk berdemo menjadi pendukung Prabowo-Hatta.
"Dapat ongkos Rp 30 ribu, nanti selesai dikasih lagi Rp 30 ribu," ucapnya.
Dia mengaku berangkat ke pukul 08.00 WIB dari Depok dengan mengecer kendaraan umum. Dia bisa ikut berdemo karena sekolah masih libur.
"Saya ikut-ikutan saja ke sini, masalah dukung atau enggak yang penting dapat duit. Ibu dan bapak enggak papa yang penting sekolah libur, sambil nyari duit ikut demo," jelasnya.