Aksi Polisi di Palembang Turun Tangan Gali Makam untuk Jenazah Pasien Covid-19
Sonny menceritakan, awalnya mereka hanya bertugas mengawal pemakaman jenazah pasien Covid-19 sesuai standar protokol Covid-19 sampai ke TPU Gandus Hills Palembang. Tetapi karena cuaca memperlihatkan akan turun hujan, dia berharap proses pemakaman segera selesai.
Awan mulai hitam. Suara gemuruh pertanda akan turun hujan terdengar bersahutan. Tetapi, semangat menggali makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus Hills Pulo Kerto Gandus, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), harus selesai hari itu, Jumat (22/5).
Petugas pemakaman bergotong royong menyiapkan tempat peristirahatan terakhir pasien positif Corona Covid-19 yang meninggal dunia. Kepolisian dari Satuan Sabhara Polrestabes Palembang Sumsel turun tangan membantu agar proses penggalian rampung sebelum hujan turun.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Kasat Sabhara Polrestabes Palembang, AKBP Sonny Triyanto, dengan seragam lengkapnya sigap turun ke liang lahat. Dia dibantu anggotanya.
Sonny menceritakan, awalnya mereka hanya bertugas mengawal pemakaman jenazah pasien Covid-19 sesuai standar protokol Covid-19 sampai ke TPU Gandus Hills Palembang. Tetapi karena cuaca memperlihatkan akan turun hujan, dia berharap proses pemakaman segera selesai.
"Saya langsung bilang ke anggota saya, kita bantu saja petugas makam ini. Lalu kami mengambil Alat Pelindung Diri (APD) dari dalam mobil patroli Sabhara Polrestabes Palembang," ujarnya, Sabtu (23/5).
Sonny menggunakan masker, kacamata dan sarung tangan, Sonny beserta sejumlah anggota Sat Sabhara Polrestabes Palembang langsung menggali dua lubang kubur.
Tanpa memandang pekerjaan apa yang dilakukannya, Sonny dan anggotanya dengan telaten menggali tanah kuburan dengan cangkul dan sekop.
Sonny juga tak menghiraukan baju polisi kebesarannya akan kotor oleh tanah pemakaman. Dia hanya memprioritaskan, pekerjaan ini selesai sebelum hujan mengguyur kawasan tersebut.
Menurutnya, ini adalah salah satu maklumat dari Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jendral Pol Idham Azis, agar anggota polisi turut membantu prosesi pemakaman jenazah pasien Covid-19.
"Apalagi di bulan Ramadan ini, kita harus saling membantu. Melihat petugas sudah kelelahan, tapi lubang harus segera digali, makanya kita bantu," katanya.
Setelah menggali lubang kubur, para personel Sat Sabhara Polrestabes Palembang langsung menggunakan pakaian Hazmat lengkap, dan turut serta memasukkan peti jenazah ke dalam liang lahat.
Meskipun lelah terasa di tengah mempertahankan ibadah puasanya, AKBP Sonny Triyanto dan anggotanya terus menggali tanah makam dan menyelesaikan pekerjaannya itu.
Reporter: Nefri Inge
Sumber: Liputan6.com