Aktivis 98 di Surabaya tolak dukung Prabowo-Hatta
Mereka menolak keras munculnya kembali rezim militeristik.
Tampilnya para pendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa di Pilpres 9 Juli mendatang dengan mengatasnamakan aktivis 98, baik di Jakarta maupun di daerah-daerah, menuai kritik dan kecaman dari mantan-mantan aktivis pro-demokrasi di Surabaya, Jawa Timur, yang terlibat aktif dalam gerakan reformasi 98.
Sebab mantan aktivis gerakan Arek Pro Reformasi (APR) dan Aktivis Cipayung, menolak keras munculnya kembali rezim militeristik yang diusung Prabowo . Untuk itu, mereka mengecam kelompok-kelompok yang menggunakan bendera aktivis 98 untuk mendukung penyapresan Prabowo .
Terbaru, pada 13 Juni lalu di Posko Pemenangan Prabowo - Hatta Jalan Imam Bonjol Surabaya, sekelompok orang yang mengatasnamakan aktivis 98 dan menamakan diri sebagai Pandu Garuda Merah, mendeklarasikan diri sebagai pendukung pasangan nomor urut satu itu.
Pengatasnamaan aktivis 98 untuk mendukung Prabowo , dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap cita-cita gerakan reformasi 16 tahun silam. Sebab, Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad, diduga terlibat penculikan aktivis dan menjadi dalang kerusuhan Mei 98.
Terlebih lagi, mantan Danjen Kopassus itu, juga berniat menjadikan Soeharto , yang saat reformasi menjadi musuh bersama, sebagai pahlawan jika pada Pilpres nanti Prabowo terpilih sebagai presiden. Dan jika, dengan terpilihnya mantan menantu Soeharto itu sebagai presiden periode 2014-2019 nanti, ditengarai akan menghidupkan kembali era Orde Baru, yang telah ditumbangkan 16 tahun silam oleh gerakan reformasi, yang didengungkan mahasiswa pro-demokrasi.
Untuk menyikapi politik dukung-mendukung yang menggunakan bendera aktivis 98 ini, mantan aktivis pro-demokrasi yang terlibat aktif dalam gerakan reformasi 98 menyatakan sikapnya. Melalui mimbar diskusi, yang digelar Jumat malam (20/6), para mantan eksponen 98 di Surabaya yang tergabung dalam gerakan APR dan Aktivis Cipayung, menghasilkan beberapa poin yang akan segera didekalarsika pada 25 Juni mendatang.
Poin-poin itu antara lain: Tidak benar jika aktivis 98 mendukung pasangan Prabowo-Hatta di Pilpres 9 Juli mendatang. Yang kedua, menolak keras Rezim Militeristik, dan tetap menjaga agenda reformasi 98. "Poin-poin ini telah disepakati bersama oleh elemen-elemen pro demokrasi yang terdiri dari komite-komite kampus yang ikut terlibat aktif dalam aksi reformasi 98," terang M Annisv S, dari Komite Aksi Arek Pro Reformasi ITATS (APRI) usai diskusi politik menyikapi masalah dukung-mendukung para mantan aktivis 98 di Surabaya.
Mantan aktivis 98 yang akrab disapa Anndhonx ini juga mempersilakan mereka yang mengaku terlibat dalam gerakan reformasi untuk mendukung siapapun calon presiden di Pilpres 2014 ini. "Dengan catatan tidak mengatasnamakan aktivis 98. Karena itu mencederai cita-cita reformasi yang telah kita perjuangkan 16 tahun silam. Kasus penculikan aktivis dan kerusuhan Mei 98 masih lekang di ingatan kita," kenang pria asal Salatiga, Jawa Tengah itu.
Dan pada 25 Juni nanti, pihaknya akan segela menggelar Deklarasi Eksponen 98. "Tujuannya untuk menegaskan bahwa aktivis 98 tidak terlibat dalam masalah dukung-mendukung pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres 2014," lanjut dia.
Diakui Anndhonx, kelompok-kelompok yang terlibat dan mendeklarsikan diri sebagai pendukung salah satu kandidat Pilpres memang adalah rekan-rekannya yang pernah ikut terlibat dalam gerakan reformasi. "Itu hak mereka sebagai warga negara. Tapi jangan menggunakan nama aktivis 98, karena kami menolak keras lahirnya kembali Rezim Militeristik, dan ingin tetap menjaga agenda reformasi 98," tegas dia.
Beberapa komponen yang menolak aktivis 98 mendukung Prabowo - Hatta antara lain, PMII, GMNI, PMKRI, GMKI, KAMI ITS, APRI ITATS, Stikosa AWS, Kamus PR Untag Surabaya, UPR Unitomo, Muter Ubaya, MUPR Unair, Dakngu UPN, UPB, Ubhara, Unesa, dan UWM.
Baca juga:
Korban penculikan sebut ucapan Wiranto cuma permainan politik
Alasan Wiranto bentuk DKP untuk adili Prabowo Subianto tahun 98
'Isu penculikan aktivis 1998 bukan kampanye hitam'
5 Aksi Jenderal Purn Yunus Yosfiah bela Prabowo
Obral insentif ala Prabowo dan Jokowi pada pengusaha
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang Prabowo ajak berjoget? "Tapi kalau berjoget lagunya harus enak! piye musiknya, musiknya endi, aku joget kalian joget juga ya, biar yang ngejek-ngejek itu capek ngejek-nya gitu loh," ajak Prabowo.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Di mana Prabowo mendarat saat tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.