Alumni 212 sebut rezim saat ini tidak adil dan zalim
Ketua Presidium Alumni 212 Ansfuri Idrus Sambo bersama belasan massa menyambangi Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (14/7) kemarin. Dalam kedatangan, Ansfuri menyampaikan delapan poin pernyataan sikap Alumni 212. Dia menilai adanya kezaliman dan ketidakadilan yang dilakukan rezim saat ini.
Ketua Presidium Alumni 212 Ansfuri Idrus Sambo bersama belasan massa menyambangi Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (14/7) kemarin. Dalam kedatangan, Ansfuri menyampaikan delapan poin pernyataan sikap Alumni 212.
Dia menilai adanya kezaliman dan ketidakadilan yang dilakukan rezim saat ini. Pernyataan sikap yang pertama adalah Alumni 212 menolak Peraturan Pengganti Undang-undang tentang pembubaran ormas. Menurutnya, aturan tersebut bertentangan dengan UUD 45 dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Karena sangat berpotensi digunakan oleh rezim penguasa untuk membungkamkan kebebasan berkumpul dan mengeluarkan pendapat terhadap Ormas-ormas yang berseberangan dengan rezim penguasa," ujarnya.
Kedua, Alumni 212 menolak pembubaran HTI dan ormas Islam lainnya. Sebab, tidak ada yang kuat untuk membubarkan Ormas HTI yang selama ini banyak memberikan kontribusi dalam perbaikan dan peningkatan kualitas akhlak anak Bangsa
Ketiga, Alumni 212 juga mengutuk kezaliman pihak-pihak tertentu terhadap Hermansyah dan meminta Komnas HAM untuk menyelinap dan mengungkapkam dalang di balik kasus upaya pembunuhannya. Empat, menolak kriminalisasi dan diskriminasi hukum terhadap Muhammad Hidayat yang melaporkan ucapan kebencian yang dilakukan oleh Kaesang Pangarep putra Bapak Jokowi.
"Bagaimana mungkin yang melaporkan suatu kejahatan malah ditersangkakan sementara yang melakukan ujaran kebencian malah bebas dan tidak diproses hukum hanya karna yang bersangkutan adalah putra dari Penguasa Negeri ini, hal ini sangat melanggar azas Equality before the Law, jika hal ini dibiarkan maka akan terjadi ketidakpercayaan rakyat kepada penegakan hukum di negeri ini yang melakukan tebang pilih dan diskriminasi hukum," jelasnya.
Kelima, Alumni 212 menolak kriminalisasi terhadap siapapun juga termasuk kepada lawan politik sebagai upaya balas dendam politik karena kekalahan Ahok di pilkada Jakarta. Keenam, Alumni mengimbau kepada Jokowi untuk menghentikan hal-hal yang akan menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah kehidupan bernegara yang dapat menimbulkan konflik horizontal dan membahayakan keutuhan NKRI.
"Kami meminta kepada kepolisian untuk professional dan proporsional serta tidak bertindak diskriminatif dalam kasus Ahok mulai dari awal yang tidak ditahan bahkan sampai menjadi narapidana tapi tidak dimasukkan ke dlam LP, bahkan saat ini posisi Ahok tidak jelas di mana rimbanya. Dalam hal lain polisi sangat berbeda dan diskriminatif dengan menangani kasus-kasus yang menimpa umat Islam, ulama-ulama dan aktivis pro keadilan," tegas Ansfuri.
Terakhir, Alumni juga meminta maaf kepada para pejuang-pejuang bela Islam, bela Alquran yang berbeda pandangan dan tidak sejalan dengan kami dalam menyikapi pengaduan kasus HT ke Komnas HAM karena dikriminalisasi juga oleh rezim penguasa. Hal ini kami lakukan bukan dalam rangka pembelaan ataupun dukungan politik kepada HT tapi hanya semata-mata solidaritas antar anak bangsa yang juga ikut dikriminalisasi oleh Rezim penguasa saat ini.
"Semoga Allah menjauhkan kami dari segala macam niat dan tindakan untuk mencari keuntungan dunia, jabatan, harta dan popularitas dalam perjuangan ini. Demikianlah Penyataan Sikap ini kami sampaikan hanyalah semata-mata untuk mencari ridho Allah dan demi menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai ini," pungkasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
Baca juga:
Bela HT, ketua presidium minta maaf tak sejalan dengan alumni 212
Saat alumni 212 bela Hary Tanoe karena balas budi
Sebagian massa ancam boikot jika ada main mata pimpinan 212 sama HT
Sebagian Alumni 212 protes ada aksi bela Hary Tanoe
Alumni 212 akui bela Hary Tanoe karena banyak dibantu pemberitaan
Alumni 212 minta Komnas HAM investigasi kasus chat Rizieq & Firza