Alumni bantah Unas sarang narkotika dan prostitusi
Alumni menilai tak ada hal yang menguatkan barang-barang haram yang ditemukan itu milik mahasiswa.
Alumni Universitas Nasional (Unas) membantah kampus mereka menjadi lokasi peredaran narkotika dan prostitusi. Apalagi dalam kasus penemuan ganja dan narkotika serta sajam beberapa waktu lalu, belum terbukti milik mahasiswa.
"Universitas Nasional bahwa dikatakan kampus narkotika, lalu Unas kampus prostitusi. Hal mana tidak bisa dibuktikan dalam tahap pembuktian tersebut," kata Wisnu Wardana, salah satu alumni Unas kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (18/8).
Dia mengatakan, seharusnya pihak kampus ikut melibatkan mahasiswa dalam pemberantasan narkotika. Dia berani menjamin kampusnya bebas narkoba dan seks bebas.
"Itu belum tahu kejelasan narkobanya. Karena tidak melibatkan mahasiswa. Itu juga ditemukan bukan pihak penyidik tapi pihak rektor. Jadi kepemilikan itu bukan mahasiswa dan prostitusi itu tidak ada. Jadi hal-hal ini memang tidak ada," terangnya.
Alumni angkatan 2001 ini menambahkan, di kampus tersebut tidak ada mahasiswa yang bertindak sebagai preman. "Saya bisa jamin angkatan saya. Saya belum pernah lihat ada preman. Yang saya lihat preman di luar dimasukan," tandasnya.