Ambisius ubah transportasi di Jabar, Emil klaim butuh duit Rp 300 triliun
Ambisius ubah transportasi di Jabar, Emil klaim butuh duit Rp 300 triliun. Sementara APBD Jabar tiap tahun hanya kurang lebih sebesar Rp 30 triliun. Sedikitnya, ada sembilan proyek besar yang ingin dibangun.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil membutuhkan anggaran Rp 300 triliun untuk merealisasikan proyek infrastruktur di bidang transportasi. Sementara APBD Jabar tiap tahun hanya kurang lebih sebesar Rp 30 triliun.
Sedikitnya, ada sembilan proyek besar yang ingin dibangun. Yakni, reaktivasi empat jalur kereta api, perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), pembatas jurang (road Barier), bandara baru di Sukabumi.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
Lalu, pembangunan jalur khusus angkutan tambang di Parung Panjang, pembangunan jalur kereta api ganda Bogor-Sukabumi, Terminal Parung, jalur air (waterway Way) Cikarang-Bekasi Laut (CBL), dan Pelabuhan Patimban.
Ridwan Kamil mengakui proyek itu tidak bisa diwujudkan dengan mengandalkan APBD. Selain sangat jauh, pendapatan Pemprov pun harus dialokasikan untuk keperluan belanja lain.
Salah satu cara mendapatkan investasinya adalah mengandalkan kerjasama dengan pihak swasta maupun BUMD. Dia berkeyakinan dengan jaringannya yang sudah terbentuk hingga ke luar negeri bisa membuat ambisinya itu tercapai.
"Duit sekitar Rp 300 triliun. Enggak mungkin dari APBD, tapi saya semangat bisa. Kenapa? karena ada rumusnya," kata Emil sapaan Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (27/9).
"Jadi ini sangat ambisius, tapi itulah kenapa saya ingin menjadi Gubernur karena ingin tanah kelahiran saya maju," lanjutnya.
Menurutnya, tanpa proyek infrastruktur di bidang transportasi, perekonomian suatu daerah tidak akan bisa melesat maju. Kalaupun bisa, akan memakan waktu yang tidak sebentar.
Dia menjelaskan, dengan akselerasi infrastruktur, di bidang transportasi konektivitas antardaerah. Tanpa itu, pertumbuhan ekonomi dan peradaban mustahil terbangun.
Untuk itu, ia meminta seluruh anak buahnya di lingkungan Pemprov Jabar bekerja cepat, sehingga seluruh proyek dapat terwujud dalam lima tahun ke depan.
"Pokoknya percaya sama saya. Dalam lima tahun ke depan, inovasi-inovasi tidak hanya dalam praktik, tapi juga penganggaran. Saya ingin melihat ekonomi (Jabar) bergerak luar biasa," tandas Emil.
Di singgung mengenai kebijakan penyeimbang pertumbuhan infrastruktur, berdampak contohnya pada pertumpuhan kendaraan pribadi, Ridwan Kamil mengaku akan mengkajinya lebih dalam.
"Kalau pengurangan kendaraan, itu bukan kewenangan saya, nanti investor (kendaraan) marah. Tapi nanti saya coba kaji lagi lah," pungkasnya.
Baca juga:
Emil bocorkan desain revitalisasi Kalimalang
Inisiatif buka donasi Haringga dikomentari negatif, Emil minta netizen mending diam
Alasan para kepala daerah bisa kompak dukung Jokowi
The Jak tewas dikeroyok bobotoh di GBLA, Kang Emil desak pelaku dihukum berat
Ridwan Kamil: Buat apa ada Sepakbola kalau mengorbankan nyawa manusia
Jokowi bagi-bagi 7.000 sertifikat tanah gratis di Cibinong
Emil janjikan keberangkatan ustaz ke Eropa asal bisa bahasa Inggris