Amuk Betawi Rempug di Pasar Gembrong
Amarah anggota FBR terpancing melihat seorang pria memakai baju Pemuda Pancasila (PP).
Konvoi motor anggota Forum Betawi Rempug (FBR) di dekat Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur tiba-tiba berubah menjadi beringas. Anggota ormas itu langsung terfokus pada seorang pria yang memakai baju Pemuda Pancasila (PP).
Tanpa berpikir panjang beberapa orang pengendara memutar balik saat melintas di Jalan Jenderal Basuki Rachmat. Mereka menghampiri warga bernama Chandra karena menggunakan kaos ormas besutan Japto Soerjosoemarno itu.
"Chandra lagi parkir terus ada FBR lewat. Karena pakai baju PP mereka balik lalu bilang ke Chandra 'kamu PP?' sambil pegang kerahnya," terang warga Suli.
Chandra berusaha menyelamatkan diri ke rumah dan terus dikejar oleh FBR. Keponakan Chandra, Reko (22) dan warga lainnya, Sumali melihat itu. Mereka membela Chandra namun diserang kembali oleh FBR.
"Reko lihat pamannya langsung bela malahan ditonjok. Karena ketakutan Chandra lepas baju tapi keduanya terus dipukuli. Sumali dibacok pahanya," ujar ibu dari Reko ini.
Melihat ini warga berbondong-bondong melakukan perlawanan. FBR langsung ngacir meninggalkan lokasi. Warga akhirnya melampiaskan kemarahan dengan membakar motor milik anggota FBR yang tertinggal.
Kejadian ini sempat membuat sebagian pedagang ketakutan. Mereka memilih menutup toko meski polisi dari Polsek Jatinegara dan Polres Metro Jakarta Timur sudah berada di lokasi dengan membawa gas air mata.
Selain memilih untuk menutup toko, warga juga terlihat menutup rumah. Banyak juga memilih keluar dan bergabung bersama warga lainnya untuk berjaga-jaga.
Usai bentrok tiga anggota FBR mendatangi lokasi kejadian. Warga yang melihat ini langsung melakukan penolakan, meski kedatangan mereka berniat untuk damai.
Tiga pria itu berusia sekitar 40 tahun, datang dengan memakai topi FBR. Polisi akhirnya memediasi anggota FBR dengan warga di dekat pasar. Polisi pun mengusir warga yang mencoba merangsek maju ke depan.
Kapolsek Jatinegara Kompol Suwandi menegaskan akan mengusut anggota FBR yang melakukan penyerangan. Dia pun sudah memperoleh petunjuk dari sejumlah saksi mata.
"Setelah ada laporan warga kami akan ambil alih dan tindak-lanjuti penyerangan ini," ujar Suwanda kepada merdeka.com, Sabtu (8/8).
Baca juga:
Lurah Cipinang instruksikan ronda, cegah FBR & warga kembali bentrok
Pasca bentrok FBR dan warga, aktivitas Pasar Gembrong kembali normal
Amuk Betawi Rempug di Pasar Gembrong
Curhatan JK saat tak percaya laju teknologi, rugi triliunan rupiah
Aksi-aksi brutal pemotor saat ditilang polisi
Kegigihan Sabar Gorky, dengan satu kaki gapai gunung tertinggi
JK ke Singapura hadiri peringatan 50 tahun Kemerdekaan Singapura
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).