Anak Bunuh Diri Diduga Dibully Senior, Ayah Dokter PPDS Undip Stres hingga Meninggal
dr Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang dikabarkan bunuh diri akibat bullying
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memosting ulang kabar duka cita. Ayahanda dr Aulia Risma Lestari berpulang.
dr Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) yang dikabarkan bunuh diri akibat bullying dari seniornya.
- Menkes Budi Bicara soal Investigasi Kematian Dokter PPDS Undip Disebut-sebut Karena Bullying
- Menkes Ungkap Kronologi Investigasi Awal Kasus Dokter PPDS Undip Dibully & Ajak Ayah Korban ke RSCM
- Dokter Muda Tewas Diduga Korban Bully, Undip: Kaprodi hingga 9 Teman Angkatan sudah Diperiksa
- Bunuh Diri Diduga Akibat Dibullying Senior, Begini Sosok Dokter Muda FK Unair di Mata Tetangga
"Izin repost @drningz. Turut berduka cita yang sangat mendalam," unggah Menkes Budi dikutip merdeka.com dari akun instagram pribadinya @budisadikin, Selasa (27/8).
Sementara itu, unggahan yang diposting ulang Budi berbunyi:
Berita Duka Cita
As.wr.wb
Innalillahiwainnillaihirojiun
Telah meninggal dunia (nama ayah dr Aulia) hari Selasa 27 Agustus 2024 pukul 01.24 di RSCM Jakarta smeoga husnul khotimah.
Mohon dimaafkan atas segala kesalahannya, diterima Amal ibadahnya dan ditempatkan di SurgaNya Amin.
Ayahnya almh dr Risma dok.
Sedih banget, ini juga salah satu alasan saya speak up dan mengawal kasus Almarhumah dr ARL karena ayah beliau langsung drop setelah tahu anak kesayangannya meninggal. Dan sekarng ayahnya menyusul Almarhumah.
#SAYNOTOBULLYING!!!
Kata Kemenkes
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan unggahan dari Menkes Budi.
"Benar (repost Menkes Budi)," kata Nadia saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (27/8).
Nadia menjabarkan, ayah mendiang dr Aulia dirujuk ke RSCM, Jakarta Pusat atas ajakan Menkes Budi.
"Kemarin sempat dirujuk ke RSCM atas ajakan Pak Menkes saat ke Tegal untuk belasungkawa," beber Nadia.
Pun ia membenarkan sakitnya korban karena stres dan shock akan peristiwa yang menimpa anak kesayangannya.
"Iya, sakit awalnya shock karena kepergian almarhumah," tutur Nadia.
Kasus dr Aulia
Sebelumnya, kabar duka datang dari dunia kedokteran Indonesia. Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dr Aulia Risma Lestari diduga bunuh diri akibat perundungan atau bullying dari seniornya.
Kabar tersebut tersebar melalui akun X @bambangsuling11, yang menyebut bahwa Aulia Risma Lestari mengakhiri hidupnya dengan menyuntikkan obat ke tubuhnya.
"Dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal bundir dengan cara suntikkan obat ke tubuh. Diduga tak kuat menahan bully selama ikut PPDS Anestesi Undip Semarang. Mohon bantuan RT-nya karena ada indikasi kasus ini ditutupi dengan menyebut korban sakit saraf kejepit," tulisnya, seperti dikutip pada Kamis (15/8).
Kasus ini juga telah mendapat perhatian dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Dalam surat nomor TK.02.02/D/44137/2024, Kemenkes RI meminta penghentian sementara Program Anestesi Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi. Surat ditandatangani Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya pada Rabu 14 Agustus 2024.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Syahril pun angkat bicara.
Menurutnya, pembinaan dan pengawasan PPDS ada pada Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip bukan pada RS Kariadi, sebagai unit dari Kemenkes. Walau demikian Kemenkes sudah bergerak cepat dan tegas untuk menginvestigasi kejadian ini.
"Tim Itjen Kemenkes sudah turun ke RS Kariadi untuk menginvestigasi pemicu bundir untuk memastikan apakah ini ada unsur bullying atau tidak. Mudah-mudahan dalam seminggu sudah ada hasilnya," kata Syahril dalam keterangan tertulis.
"Walau PPDS ini program Undip, Kemenkes tidak bisa lepas tangan karena yang bersangkutan juga melakukan pendidikannya di lingkungan RS Kariadi sebagai UPT Kemenkes," sambung dia.