Anak penderita tumor otak telantar di RSUP Dr Kariyadi
Rumah sakit meminta pasien anak pulang meski kondisinya sampai kini belum membaik.
Nasib malang menimpa pasien BPJS yang tengah berobat di rumah sakit milik pemerintah. Kali ini, kasus pasien terlantar menimpa Aulia Zulfa Safira (7), penderita tumor otak yang tengah terbaring lemah di Ruang Anak RSUP Dr Kariyadi, Semarang, Jawa Tengah.
Bukannya mendapatkan perawatan yang baik, namun pihak rumah sakit justru mengusir pasien tersebut. Orangtua bocah penderita penyakit Cranio Varingioma tersebut, Siti Mimbar Qomariati, mengaku kecewa dengan pelayanan medis di rumah sakit tersebut.
Sebab, Siti menjelaskan, dia menilai dokter rumah sakit keterlaluan karena menyuruh anaknya dibawa pulang.
"Dengan kondisi kesehatan anak saya yang belum membaik, saya tidak bisa membawa pulang. Tapi pihak rumah sakit tetap menyuruh pulang sejak hari Kamis kemarin," ujarnya saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (3/11).
Siti menceritakan, sejak menjalani operasi penyedotan cairan pada bagian otak, kesehatan anaknya hingga sekarang belum stabil. Badan bocah malang itu masih tampak gemetaran dan belum sadar sepenuhnya. Tak hanya itu, anaknya pun baru bisa mengonsumsi asupan cairan susu dan tidak bisa bicara karena suhu tubuhnya sempat meninggi.
"Melihat kondisi kesehatan anak seperti itu, seharusnya rumah sakit bisa merawatnya sampai sembuh. Bukannya disuruh pulang," kata wanita yang tinggal di Lambangan Wetan RT 04/RW II ini.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, gejala penyakit tumor otak yang menimpa siswi kelas II SD Lambangan Wetan, Kecamatan Bulu Rembang, tersebut mulai terlihat pada Februari 2014 lalu. Awalnya, dia mengira Aulia terkena penyakit paru-paru dan dibawa ke RS Mardi Rahayu Kudus. Di situ, anaknya dirawat sampai akhirnya diizinkan pulang.
Namun, beberapa bulan kemudian dia akhirnya berinisiatif mencari ahli paru-paru di RS Elizabeth dan hasil pemeriksaannya negatif. Lambat laun melihat kesehatan anak kelima dari enam bersaudara itu semakin menurun, Siti kemudian merujuk Aulia ke RSUP Dr Kariyadi.
Di rumah sakit tersebut, kesehatan anaknya masih labil. Meski sebelumnya dibolehkan pulang namun tak lama kemudian anaknya kembali dirawat karena penyakitnya kembali kambuh.
Setelah dibawa lagi ke RSUP Dr Kariyadi pada 29 September 2014, ternyata baru didiagnosa kalau anaknya menderita tumor otak. "Tapi sejak dioperasi, kondisinya belum stabil sampai sekarang," kata Guru Biologi di Mts Arrahman Rembang tersebut.
"Karena saya kecewa dengan layanan di rumah sakit ini, maka kalau ada biaya saya akan memindahkan anak saya ke RS Tlogorejo agar dapat layanan lebih baik. Kita butuh perawatan lanjutan tim medis," terang sang ayah, Subawoto.