Anak sungai meluap, rumah dan sawah milik warga Belu terancam
Warga minta supaya pemerintah setempat mencari solusi atas masalah itu.
Hujan deras mengguyur Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, tiga hari terakhir membuat air dari dua anak sungai meluap hingga menutupi jalan raya. Selain aktivitas lalu lintas terganggu, rumah warga dan area persawahan di Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk terancam terendam banjir.
Akibat tertutupnya akses jalan oleh luapan banjir, banyak kendaraan roda empat dan roda dua melewati jalur itu harus ekstra hati-hati. Bahkan, tak sedikit kendaraan terjebak banjir dan membikin kemacetan panjang.
Petrus Seran, salah satu pengguna jalan, mengaku terpaksa harus turun dan mendorong kendaraannya karena macet. "Kalau lewat kita harus hati-hati karena luapan air lumayan deras," kata Petrus, Minggu (13/3).
Luapan banjir ini justru menjadi tontonan warga sekitar. Banyak pengguna roda dua terkejut dengan air menggenangi seluruh ruas jalan itu. Sehingga ada yang memilih jalan dan mendorong sepeda motor mereka guna menghindari kecelakaan.
Menurut warga, setiap musim hujan, luapan air dari anak sungai selalu membanjiri jalan serta pekarangan rumah.
"Kami minta pemerintah agar membuat pembatas atau terobosan seperti apa, untuk menghalau dan guna menghindari banjir merendam rumah serta area persawahan milik kami," kata Markus Bere.
Hingga kini, luapan air belum surut. Warga khawatir jika hujan masih terus mengguyur wilayah ini, maka dapat terjadi banjir susulan lebih besar dan bisa merendam rumah warga, serta membahayakan nyawa pengguna jalan utama itu.