Analisa BMKG Soal Dugaan Kebakaran Kilang Pertamina di Cilacap Akibat Petir
Berdasarkan alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diidentifikasi bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 micrometer selama periode pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.
Kebakaran menimpa Tangki Kilang Pertamina di sekitar Kelurahan Donan, Cilacap pada Sabtu pukul 19:20 WIB, 13 November 2021. Kebakaran melanda satu Tangki Kilang 36T berisi produk Pertalite.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisis data citra satelit dan radar cuaca dapat diidentifikasi bahwa pada periode pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap. Awan itu memiliki suhu puncak mencapai kisaran -62.5 hingga -75.1 derajat celcius.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Taman Prasejarah Cipari buka? Taman Prasejarah Cipari terletak tidak jauh dari pusat kota Kuningan. Taman ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB dan tidak ada biaya masuk atau tiket untuk memasuki taman.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
"Mengindikasikan adanya pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus (Cb) yang memiliki karakteristik menyebabkan terjadinya potensi hujan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai potensi kilat/petir dan angin kencang," katanya dalam keterangan tulis, Minggu (14/11).
Berdasarkan alat pengukuran curah hujan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, dapat diidentifikasi bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas mencapai 47 micrometer selama periode pukul 16.00 hingga 19.00 WIB.
Sementara berdasarkan analisis data dari alat monitoring kelistrikan udara BMKG yang terdapat di Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada tanggal 13 November 2021 pukul 18.00 – 19.30 WIB terdeteksi dua kejadian sambaran petir (jam 18.47.27 WIB dan jam 19.23.32 WIB).
"Peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah untuk event jam 18. 47.27 WIB (koordinat 7.67942574 LS, 109.1110952 BT) dengan jarak kurang lebih 12 kilometer sebelah timur laut kilang Minyak RU IV Cilacap (masuk Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap)," jelasnya.
Sedangkan untuk peristiwa sambaran petir jam 19.23.32 WIB (koordinat 7.437264713 LS, 108.7736507 BT), menurut Dwikorita berlokasi di Kecamatan Sidareja, dengan jarak kurang lebih 43 kilometer barat laut dari kilang minyak RU IV Cilacap.
BMKG wilayah Jawa Tengah, kata dia telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem (Potensi hujan lebat disertai kilat/petir/angin kencang) untuk wilayah Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 13 November 2021 sebagai berikut:
1). Peringatan Dini Berbasis Dampak (IBF) yang dikeluarkan tanggal 12 November 2021.
2). Prakiraan Cuaca Jawa Tengah yang berlaku pukul 07.00 - 19.00 WIB yang dikeluarkan pada 13 November 2021 yang dikeluarkan jam 07.00 WIB.
3). Prakiraan Cuaca 24 jam yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021, pada jam 07.00 WIB hingga 14 November 2021 jam 07.00 WIB.
4). Prospek Cuaca 3-6 jam ke depan yang dikeluarkan tanggal 13 November 2021 jam 10.00 WIB dan;
5). Peringatan dini cuaca ekstrem provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan tanggal 13 November sejak 12.05 WIB dan berakhir pada Jam 22.00 WIB.
Untuk peringatan Dini berbasis Dampak yang berlaku 13 November 2021 pukul 07.00 WIB sampai dengan 14 November 2021 pukul 07.00 disampaikan bahwa Jawa Tengah dalam Level Siaga. Di mana potensi hujan lebat dengan dampak banjir/bandang dapat terjadi di wilayah Jawa Tengah meliputi: Kabupaten/Kota Cilacap, Banyumas, Brebes, Magelang dan Purworejo.
"Sedangkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrim disertai kilat/petir telah dikeluarkan sebanyak lima kali sejak pukul 12.05 WIB hingga periode akhir peringatan dini pada pukul 22.00 WIB," katanya.
Reporter: Yopi M
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Bos Pertamina Imbau Masyarakat Tak Panic Buying
Pertamina Pastikan Stok Pertalite Aman Usai Kebakaran di Cilacap, Jangan Panic Buying
PPP Usul Pembentukan Panja Awasi Kebakaran Kilang Minyak
Proteksi Kilang Pertamina Harus Sesuai dengan Karakteristik Petir Negara Tropis
Ini Penampakan Kebakaran Tangki Kilang Cilacap Berhasil Dipadamkan
Status Kebakaran Tangki 36 T 102 Pertamina RU IV Cilacap Dinyatakan Sudah Aman
Kebakaran Kembali Terjadi, Anggota Komisi VII Minta Pertamina Audit Seluruh Kilang