Anas sindir SBY agar teladani kisah Baladewa
Anas Urbaningrum berkomentar soal wacana SBY kembali jadi ketua umum Demokrat di Kongres 2015.
Kongres Partai Demokrat bakal digelar pada awal tahun 2015 mendatang. Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut-sebut bakal kembali maju lagi sebagai calon ketua umum Partai Demokrat untuk periode 2015-2020. Walaupun sebelumnya SBY telah berjanji akan menjadi ketua umum hanya sebatas untuk menyelamatkan partai pasca mundurnya Anas Urbaningrum karena tersangkut korupsi.
Tak ketinggalan, Anas Urbaningrum, yang kini mendekam di penjara pun ikut berceloteh terkait hal tersebut. Dalam cuitan melalui akun Twitter-nya, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu mengibaratkan, sosok pewayangan Baladewa yang telah menjadi raja tak tertarik untuk menjadi ketua umum partai. Meskipun Baladewa bisa melakukan apa saja yang ia kehendaki.
"Sbg raja, setelah cukup menjalankan tugas, Baladewa memilih jalan "pandita". Tidak mengalami post power syndrome #kharakterwayang.*abah," tulis Anas.
Hal itu dikatakan Anas seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya @anasurbaningrum, pada Rabu (10/12). Ada tanda *abah* di akhir cuitannya yang menandakan kicauan tersebut tidak langsung diposting Anas dari dalam bui, melainkan disalinkan oleh pihak lain.
Baladewa merupakan tokoh pewayangan yang menjadi raja Mandura. Sebagai seorang raja, Baladewa mempunyai keahlian khusus memainkan senjata gada. Karena itulah Duryudana dan Bima berguru kepada Baladewa.
Menurut Anas, sifat dasar Baladewa adalah cepat naik darah dan suka bertindak sebelum dipikir masak-masak. Suaranya keras dan lantang. Tetapi, Baladewa berkarakter pemaaf, tidak menyimpan dendam dan bukan tipe pemimpin yang kupingnya tipis dan memelihara dendam.
"Baladewa bersifat terbuka. Tdk ewuh pakewuh. Bukan model di depan manis di belakang mencibir. Tampilannya sama di depan & belakang," tulis Anas lagi.
"Bukan pemain panggung yg dikemas sedemikian rupa tampak mukanya, lalu beda wajah asli di belakang. Bukan spt itu #kharakterwayang.*abah,"
"Baladewa tak tertarik jadi Ketum parpol. Meski, seorg raja bisa lakukan apa saja. Cukup adlh cukup bagi Baladewa #kharakterwayang.*abah," cuit Anas.
Diketahui sebelumnya, Anggota Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat Etty Manduapessy mengatakan, tidak ada alasan yang mendasar bagi SBY untuk mencalonkan diri lagi sebagai ketua umum Partai Demokrat dalam kongres mendatang. Kecuali SBY serakah dan berambisi mewariskan Partai Demokrat kepada anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
"Kalau udah presiden 10 tahun istirahat saja, sudahlah, jadi panutan saja, tak perlu mencalonkan diri. Jangan serakah," kata dia kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (12/12).
Etty mengaku risih mendengar SBY ingin kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat. Selama menjadi presiden dua periode dan memimpin Partai Demokrat, SBY dianggap gagal menjadikan partai lebih maju dan besar.
"SBY harus sadar pemilu 2014 Partai Demokrat anjlok jadi no 4 di bawah Partai Gerindra. SBY gagal sebagai presiden dan ketua umum partai," tegas Etty.