Anggota DPRD Chang Wendriyanto sebut Sarkem tidak akan ditutup
Chang pun menegaskan jika Sarkem tidak bisa ditutup, karena Sarkem sendiri bukan merupakan lokalisasi resmi.
Anggota DPRD Yogyakarta, Chang Wendriyanto meminta pemerintah DIY untuk tidak ikut-ikutan dengan daerah lain terkait kebijakan prostitusi. Menurutnya, Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa harus memiliki kebijakan yang orisinil tidak hanya ikut-ikutan saja.
"Saya baca di media, ada statmen menutup Sarkem. Ini gara-gara ada penutupan Doli, Kalijodo, terus Yogya mau ikut-ikutan. Ya tidak bisa begitu, istimewa kok ikut-ikutan," katanya saat berkunjung dan berdialog dengan 380 PSK di Sarkem, Senin (14/3).
Chang pun menegaskan jika Sarkem tidak bisa ditutup, karena Sarkem sendiri bukan merupakan lokalisasi resmi seperti di Kalijodo dan Doli. Sarkem adalah perkampungan yang kebetulan ada prostitusi di sana.
"Jangan takut, Sarkem tidak akan ditutup, dibuka saja tidak pernah, kok mau ditutup. Memang belakangan ada berita Sarkem mau ditutup di media, begini saja, kalau tidak punya konsep jangan banyak bicara, enggak ada solusi, cuma asal bilang menutup," tegasnya.
Sebagai wakil rakyat, Chang pun meminta masukan dari para PSK yang hadir dalam dialog tersebut. Apa yang harus dilakukan pemerintah supaya bisa mengurangi jumlah PSK.
"Saya ingin mendapat masukan, apa yang harus dilakukan pemerintah. Saya juga tahu ada beberapa warga di sini yang berhasil lulus, akhirnya jadi pengusaha. Ini bukti bahwa bisa ada perubahan. Nah apa yang bisa pemerintah berikan," ungkapnya.
Beti, salah seorang PSK pun bersuara. Dia mengeluhkan pemerintah kerap memberikan pelatihan tanpa tindak lanjut yang jelas.
"Kalau pelatihan itu ya bagus, tapi setelah pelatihan tidak ada apa-apa. Seperti cuma proyek saja," tandasnya.