Anggota keluarga dipanah, dua kelompok warga Mimika perang
Kerabat korban yang bermukim di Kampung Utikini Lama menyerang kelompok warga dari Kampung Kimbeli.
Dua kelompok warga di Kampung Kimbeli dan Utikini Lama, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua terlibat bentrok. Kedua kelompok perang dengan menggunakan senjata tradisional sejak Selasa hingga Rabu ini.
Kapolsek Tembagapura, AKP Sudirman yang dihubungi dari Timika, mengatakan bentrok antarkelompok warga di Distrik Tembagapura dipicu oleh kematian Ruben Alom alias Wili Ngame alias Magai di Kampung Mulia Kencana-SP7, Distrik Iwaka pada Selasa (21/1).
Ruben Alom tewas akibat dipanah oleh warga dari kelompok lainnya. Mendengar informasi itu, kaum kerabat korban yang bermukim di Kampung Utikini Lama menyerang kelompok warga dari Kampung Kimbeli yang diduga merupakan kaum kerabat dari pihak pelaku.
"Sejak kemarin sore mereka sudah saling serang. Tadi siang juga sempat saling serang, namun tidak berlangsung lama karena aparat Polri dan TNI segera menengahi kedua kelompok massa," jelas Sudirman seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/1).
Meski terlibat aksi saling serang dengan panah dan benda tajam lainnya, namun sejauh ini belum jatuh korban jiwa maupun luka-luka dari kedua kelompok.
Menurut Sudirman, aparat Polsek Tembagapura dibantu TNI dari kesatuan Batalyon Infanteri 754 Eme Neme Kangasi masih terus berjaga-jaga di lokasi untuk mencegah bentrok susulan.
Kematian Ruben Alom juga memicu ketegangan antar dua kelompok warga di Kampung Mulia Kencana-SP7, Distrik Iwaka. Hingga saat ini aparat Polres Mimika masih bersiaga di Kampung Limau Asri-SP5 dan Kampung Mulia Kencana.
Jenazah Ruben Alom sudah dibakar oleh kaum kerabatnya pada Selasa (21/1).
Kapolres Mimika, AKBP Jermias Rontini mengatakan polisi terus berupaya mencegah kedua kelompok warga kembali terlibat bentrokan agar masalah tersebut tidak semakin meluas.
Polres Mimika juga akan mengumpulkan para tokoh masyarakat dari kedua kelompok untuk membicarakan penyelesaian secara damai kasus kematian Ruben Alom dan korban lainnya yakni Atinus Tabuni yang tewas akibat ditikam oleh rekannya saat usai pesta minuman beralkohol di Kampung Utikini Lama, Distrik Tembagapura, Minggu (19/1).
Baca juga:
Bentrok antar warga pecah di Manokwari, 1 orang tewas
Kapolda Papua datangi lokasi bentrokan di Manokwari
Warga di Manokwari bentrok, sejumlah bangunan dibakar
Tiga warga pengeroyok polisi hingga tewas di Papua dibekuk
Kronologi tewasnya polisi di Papua saat membubarkan blokir jalan
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang dibudidayakan oleh para peternak di Belitung Timur? Budi daya madu yang cukup terkenal dengan perawatan alami dan selalu mengedepankan kualitasnya, yaitu madu heterotrigona itama atau biasa disebut madu teran khas Bangka Belitung.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.