Anggota TNI di Garut dikeroyok 12 orang, seorang pelaku bawa pistol
Anggota TNI Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara, Kopral Dua Raden Gunawan dianiaya sekelompok orang di halaman parkir Indomaret, Jalan Otto Iskandardinata, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (6/5) malam. Korban mengalami luka lebam di muka.
Anggota TNI Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara, Kopral Dua Raden Gunawan dianiaya sekelompok orang di halaman parkir Indomaret, Jalan Otto Iskandardinata, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (6/5) malam. Korban mengalami luka lebam di muka.
"Kurang lebih pelakunya 12 orang," kata Komandan Korem Kolonel Inf Tatan Ardianto saat jumpa pers terkait kasus anggota TNI dianiaya oleh kelompok orang di Garut, Senin (7/5).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
Peristiwa itu bermula ketika anggotanya hendak berbelanja buah-buahan di pinggir jalan menggunakan kendaraan sepeda motor.
Pelaku yang mengendarai roda empat, menghampiri korban, kemudian membawanya ke areal parkir kendaraan lalu melakukan penganiayaan.
"Anggota saya sempat mengaku sebagai anggota (TNI) tapi pelaku terus menyerang," katanya.
Ia menyampaikan, selain menganiaya secara bersama-sama, berdasarkan keterangan ada salah seorang pelaku yang menunjukan pistol.
Setelah menganiaya, para pelaku melarikan diri, selanjutnya korban melaporkan kejadian tersebut dan berkoordinasi dengan Denpom serta Kepolisian Resor Garut.
"Pelakunya melarikan diri, tapi sudah diketahui dari namanya, dilihat dari bajunya ada tulisan Pagar (organisasi masyarakat)," katanya.
Ia menambahkan, korban diketahui anggota yang sehari-harinya pendiam, tidak pernah bermasalah selama menjadi anggota TNI.
Selama ini, kata dia, korban selalu aktif dalam bertugas di Korem 062 Tarumanagara, bahkan memiliki keterampilan khusus sebagai tukang.
"Anggotanya pendiam, dia biasanya sebagai tukang, tinggal di rumahnya itu suka bikin perkakas," katanya.
Insiden penganiayaan anggota TNI tersebut sempat menghebohkan warga setempat dan pengunjung minimarket serta sentra oleh-oleh di kawasan itu.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, dan segera menangkap para pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Minta diungkap tuntas karena ini tindak kriminal, takutnya jadi kebiasaan," lanjut Tatan.
Insiden penganiayaan itu sudah dilaporkan ke Denpom TNI dan Kepolisian Resor Militer untuk segera menangkap para pelaku, dan diproses sesuai aturan hukum berlaku.
"Makanya saya protek secara hukum, ya tadi jangan sampai ormas-ormas arogan juga, nanti kebiasaan dikit-dikit hantam pukul, jadi ke depannya lebih kondusif," katanya.
Baca juga:
Bank Mandiri sebut tenor program KPR untuk PNS, TNI dan Polri capai 30 tahun
Menhan: Jangan sampai lahan latihan pasukan digunakan untuk komersil
Menhan ingatkan tentara: Jangan berangan-angan jadi kepala daerah
Sabtu besok penyeberangan Bali-NTB akan ditutup selama 7 jam
Aksi prajurit TNI unjuk kebolehan di hadapan Presiden Jokowi dan Sultan Brunei
Tiba di Mabes TNI, Sultan Brunei kenakan seragam TNI dan berbaret merah