Anggota TNI todong sopir online sedang diperiksa Kostrad
Personel Kostrad diduga melakukan aksi arogan melakukan ancaman kepada sopir taksi online di wilayah Mega Kuningan, Jakarta, ketika kondisi lalu lintas macet. Aksi itu ramai setelah video arogan tersebut beredar.
Personel Kostrad diduga melakukan aksi arogan melakukan ancaman kepada sopir taksi online di wilayah Mega Kuningan, Jakarta, ketika kondisi lalu lintas macet. Aksi itu ramai setelah video arogan tersebut beredar.
Kapen Kostrad, Letkol Inf Putra Widyawinaya, membenarkan peristiwa tersebut. Kini personel diduga bertindak arogan tersebut tengah diperiksa intensif. Pihak Kostrad juga tengah berusaha menghubungi sopir korban aksi arogan tersebut.
"Anggota masih dilakukan pemeriksaan, informasi itu akan dilakukan verifikasi. Korban sudah saya hubungi dan tidak bisa dihubungi, tidak aktif nomor," kata Putra kepada merdeka.com, Rabu (19/7).
Putra belum bisa menjelaskan lebih rinci mengenai kejadian sebenarnya maupun identitas personel Kostrad tersebut. Namun, dia menegaskan tidak ada aksi kokang pistol seperti ramai beredar di media sosial. "Enggak ada aksi itu," tegasnya.
Sebelumnya, akun Facebook Grace Blessing Marbun mengunggah video dan foto kejadian tersebut. Saat kejadian, Grace menjadi penumpang di taksi online tersebut. Saat itu kondisi lalu lintas di kawasan Mega Kuningan tengah macet. Kemudian tiba-tiba ada sebuah mobil jenis APV yang berada di samping taksi online yang ditumpanginya menyerobot jalurnya.
"Jadi tadi lg ngantre di lampu merah Mega Kuningan dari arah Kuningan mau ke arah Lotte Avenue. Berhubung jalan macet jadi jalannya seiprit-seirit. Tiba-tiba di samping mobil kita ada mobil APV yang mau ngambil jalur dan kukuh mau masuk jalur kita. Driver grabnya buka kaca dong terus nanya "mas punya SIM gak?" tulis Grace dalam akun Facebook miliknya.
Pelaku kemudian justru berbicara kasar dengan nada tinggi kepada sang sopir taksi online. "Dalam hati gw bingung nih orang kenapa nyolot banget deh. Dia yang salah padahal ehhh pas akhirnya mobil dia lewat dan ambil jalur kita, baru ketauan kalau dia tentara (TNI AD, TNI AU or TNI AL kurang tahu deh) dari nopol mobilnya," katanya.
Kemudian setelah melewati lampu merah, pelaku diduga anggota TNI itu menghentikan mobil dengan pelat TNI AD yang dikendarainya. Karena ogah ribut, sopir taksi online melewatinya dan terus berlalu.
Namun, pelaku justru mengejar taksi online. Dia kemudian menyalip dan berhenti di depan mobil taksi online yang ditumpangi Grace. "Nah kejadian itu yang gw rekam dari HP," katanya.
Setelah berhenti, pelaku lantas keluar dari mobil dan langsung menodong sopir taksi online dengan menggunakan pistol. Bahkan pistol tersebut langsung dikokangnya. "Dia keluarin pistol terus nodong drivernya. Sudah dikokang juga sama dia, siap nembak tapi kayaknya otaknya tiba-tiba sehat dan akhirnya dia pergi sambil maki-maki juga," tulisnya.
"Miris melihat oknum yang sama sekali enggak memberikan contoh malah seolah-olah yang punya jalan," lanjutnya.