Angin Kencang Rusak 15 Rumah Warga di Sinjai
Warga yang terdampak angin kencang ini bermukim di Desa Pulau Padaelo, Kecamatan Pulau Sembilan. Hingga kini, tidak ada korban jiwa.
Sebanyak 15 rumah rusak akibat angin kencang di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (16/11) pukul 23.30 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, angin kencang terjadi setelah Sinjai diguyur hujan.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Kapan angin puting beliung biasanya terjadi? Angin puting beliung atau tornado dapat terjadi di daerah yang memiliki perbedaan suhu udara yang ekstrem, terutama selama musim semi dan panas.
-
Kenapa nelayan Bojonegara menjauh saat ada angin puting beliung? Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang. Ketika tanda ini muncul, mereka segera menjauh untuk keselamatan sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.
-
Apa yang membedakan anjing dan serigala secara perilaku? “Serigala masih memiliki semua perilaku berburu alami yang tidak dimiliki anjing," kata Kathryn Lord, ilmuwan yang mempelajari evolusi perilaku.
“Terdapat 15 KK yang terdampak,” ujarnya, Rabu (17/11).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai menjelaskan, dari total 15 rumah rusak, delapan di antranya rusak berat. Kemudian tiga rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan.
Warga yang terdampak angin kencang ini bermukim di Desa Pulau Padaelo, Kecamatan Pulau Sembilan. Hingga kini, tidak ada korban jiwa.
Menurut BPBD Kabupaten Sinjai, kebutuhan mendesak masyarakat saat ini yaitu terpal. Para warga berinisiatif menutupi atap rumah mereka untuk menghindari kerusakan perabot dan lantai rumah akibat hujan.
Merujuk hasil analisa InaRISK, Kabupaten Sinjai memiliki potensi risiko cuaca ekstrem dengan kategori sedang hingga tinggi. BNPB mengimbau masyarakat melakukan mitigasi bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidromeorologi yang dipicu faktor cuaca.
Baca juga:
Fenomena Water Spout di Perairan Buleleng Bali Jadi Tontonan Warga
3 Warga di Mojokerto Meninggal Akibat Angin Kencang
13 Rumah di Semarang Rusak Akibat Angin Kencang
Viral Video Badai Tornado di Alor, BMKG Sebut hanya Puting Beliung di Atas Air
BMKG Imbau Warga Waspadai Bibit Siklon di Pesisir Barat Aceh