Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Lebak Sukses Budidaya Anggur Impor Pakai Pupuk Racikan Sendiri
Sejak awal budidaya, Ria sudah lima kali panen dengan kondisi buah yang baik dan lebat.
Sejak awal budidaya, Ria sudah lima kali panen dengan kondisi buah yang baik dan lebat.
Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Lebak Sukses Budidaya Anggur Impor Pakai Pupuk Racikan Sendiri
Seorang ibu rumah tangga asal Kampung Baturambang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, bernama Ria Gustiani berbagi kisah inspiratif. Ia aktif membudidayakan tanaman anggur impor yang laku di pasaran.
Dirinya tak menyangka jika buah anggur tersebut bisa berkembang dengan baik, walau hanya diberi pupuk racikan. Selain dikonsumsi sendiri, anggur tersebut juga ia jual sehingga bisa menambah pendapatan.
-
Siapa yang sukses budidaya anggur Brazil? Seorang perempuan bernama Juju Juarnah di Sukabumi, Jawa Barat, bisa membuktikan untuk tetap produktif di masa tua. Sehari-hari ia merawat dan membudidayakan tanaman anggur brasil untuk dijual di pasaran.
-
Siapa petani melon inspiratif ini? Mohammad Asnawi merupakan seorang anggota DPRD Rembang periode 2014-2019. Setelah itu ia mulai merintis hidup sebagai petani melon.
-
Siapa ibu rumah tangga di Bogor yang sukses berbisnis kue? Perempuan bernama Windhy Arisanty itu rupanya bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah hanya dari berjualan kue.
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Bagaimana Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19. Waktu itu ia termasuk salah satu warga yang kena COVID-19.Setelah pandemi mereda, kampungnya mengadakan pelatihan membatik. Saat itu Ibu Putri tidak ikut sebagai peserta. Di sana ia bertugas sebagai tukang masak. Namun di sela-sela waktu, ia ikut melihat proses membatik itu.Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah. Lama-lama ia ketagihan membatik. Mulai saat itulah Ibu Putri mantap untuk merintis usaha batik.
-
Bagaimana anggur dibuat? Selama penggalian yang dilakukan di sebuah rumah di situs arkeologi, yang disebut Rumah 1, sejumlah buah anggur berkarbonisasi yang telah diperas ditemukan di dalam pot, sebuah fakta yang membuktikan adanya ekstraksi jus dari buah anggur,' jelas Malamidou.
Ria kini mampu membuktikan bahwa ibu rumah tangga juga bisa produktif, dan menghasilkan ketahanan ekonomi walau hanya dari lahan kosong di samping rumah. Berikut kisahnya.
Bermula dari Iseng
Diungkapkan Ria jika dulunya tanaman anggur impor itu tak sengaja ia budidayakan. Mulanya, ia hanya iseng memanfaatkan lahan kosong di dekat rumahnya.
Menurutnya, bertanam anggur impor tak terlalu sulit, dan hanya rutin diberi pupuk dengan rentang masa panen selama 7 bulan.
“Jadi ini ditanamnya selama 7 bulan, dan bisa berbuah setelah 7 bulanan,” katanya, mengutip YouTube SCTV Banten, Senin (15/1).
Sudah Lima Kali Panen
Sejak awal budidaya, Ria sudah lima kali panen dengan kondisi buah yang baik dan lebat.
Awalnya ia tidak langsung menjual anggul hasil panen dan hanya dikonsumsi sendiri. Pada panen berikutnya baru ia berani menjual.
“Ini sudah lima kali panen, awalnya dikonsumsi sendiri tapi panen yang kedua, ketiga sampai terakhir coba dijual dan laku,” katanya.
Gunakan Pupuk Racikan Sendiri
Untuk pupuknya, Ria biasa menyiramkannya menggunakan alat penyemprot agar bisa merata di daun dan batang.
Bahan pupuknya ia buat sendiri dari rumah, dengan bahan kompos dan sekam bakar yang dicampur dan difermentasi selama tiga bulan.
Pupuk sederhana ini cocok bagi tanaman merambat seperti anggur, sehingga menghasilkan buah yang sehat dan terhindar dari bahan kimia.
Raup Untung Rp700 ribu Sekali Panen
Untuk saat ini, Ria membudidayakan beberapa jenis anggur impor seperti anggur Ninel, Tamaki, Harold, Heliodor, Everest, Sansekerta dan Beauty Krasotka. Ia juga menjual bibit-bibit anggur tersebut di rumahnya seharga Rp100 ribu.
Setiap masa panen, Ria mengaku bisa meraup untung hingga Rp700 ribu yang bisa jadi pemasukan tambahan.
“Ya lumayan Rp700 ribu, bisa buat tambahan,” tambah Ria.