Nelayan di Bojonegara Serang Ceritakan Cara Melaut agar Dapat Ikan Banyak, Baca Tanda dari Alam
Dengan memperhatikan ini, mereka dapat memprediksi jumlah tangkapan dan peluang ekonomi yang didapat.
Dengan memperhatikan ini, mereka dapat memprediksi jumlah tangkapan dan peluang ekonomi yang didapat.
Nelayan di Bojonegara Serang Ceritakan Cara Melaut agar Dapat Ikan Banyak, Baca Tanda dari Alam
Nelayan di perairan Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, memiliki pengetahuan unik untuk mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah.
Mereka biasanya memperhatikan tanda-tanda alam dan cuaca yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Tanda-tanda alam tersebut bisa didapatkan dari kemunculan binatang, tumbuhan, benda-benda langit, cuaca, dan hingga tiupan angin.
-
Bagaimana cara orang Belitung mencari ikan di Nirok Nanggok? Tradisi ini sangat dekat dengan istilah peluang. Masyarakat tidak bisa curang, mereka pun tidak mengetahui dan tidak dapat memastikan peluang masing-masing masyarakat untuk mendapatkan ikan karena alat yang digunakan pun sama merata menggunakan Tirok dan Tanggok.
-
Apa makna dari tradisi nadran bagi nelayan? Selain itu, nadran dalam tradisi budaya juga merupakan bentuk tolak bala dengan memberikan rezeki kepada penguasa laut agar aktivitas mencari ikan dilancarkan dan nelayan diberi keselamatan.
-
Bagaimana cara nelayan Indramayu melakukan tradisi nadran? Dalam pelaksanaannya, para nelayan setempat melakukan sejumlah doa dan membawa sesajian untuk dilarung ke laut.
-
Kenapa nelayan di Brebes melakukan sedekah laut? Sedekah laut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rejeki berupa tangkapan ikan.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Nelayan Nasional? Dalam peringatan Hari Nelayan Nasional, berbagai kegiatan dilakukan, seperti seminar, diskusi panel, kampanye penyuluhan tentang keberlanjutan perikanan, dan pemberian penghargaan kepada nelayan yang berprestasi.
-
Bagaimana cara nelayan Tarakan meningkatkan ekonomi? Dia menambahkan, selain perlindungan sosial, mereka juga mendapatkan beragam kegiatan yang menjadi langkah perbaikan ekonomi nelayan. Program- tersebut sesuai dengan Undang Undang No 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.
Hal ini akan sangat penting bagi para nelayan, karena kondisi perairan laut yang dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu.
Dengan memahami tanda-tanda tersebut, nelayan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan hasil tangkapan mereka.
Kira-kira apa saja tanda-tanda alam tersebut? Berikut informasi selengkapnya.
Kemunculan Bintang Karti dan Bintang Beluku
Mengutip laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, tanda pertama yang diandalkan adalah kemunculan bintang karti di bulan Jumadil Akhir.
(Foto: ilustrasi/Merdeka.com)
Munculnya fenomena alam ini cukup dinanti para nelayan karena bisa menandakan masuknya musim ikan teri.
Kemunculan ikan berukuran kecil ini cukup membantu menambah nilai ekonomi. Para nelayan bisa memanfaatkannya untuk dijual, termasuk menjadikannya sebagai umpan dalam mendapatkan ikan dengan ukuran yang lebih besar.
Selain bintang karti, nelayan juga biasanya memperhatikan bintang beluku yang muncul dua bulan setelah Jumadil Akhir. Bintang ini berbentuk deretan menyerupai huruf 'Z' dan menandakan datangnya ikan-ikan besar.
Muncul Angin Puting Beliung dan Kondisi Air Laut
Kemunculan angin jadi hal yang patut diwaspadai oleh nelayan di Bojonegara. Tiupan yang akan bertambah besar berisiko memunculkan puting beliung atau seret taun.
Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang. Ketika tanda ini muncul, mereka segera menjauh untuk keselamatan sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.
Kemudian, ini juga berkaitan dengan kondisi kejernihan air laut. Air yang terlalu bening hingga kedalaman 6-7 meter biasanya menandakan tidak ada ikan, membantu mereka memilih area penangkapan yang tepat.
Selain kejernihan, suhu air juga penting. Air yang terasa panas atau sangat keruh biasanya berarti tidak ada ikan. Namun, air yang tidak terlalu bening dan tidak terlalu keruh dianggap ideal dan biasanya penuh ikan.
Ikan Pesut Berenang ke Arah Selatan
Ikan pesut adalah tanda penting bagi nelayan Bojonegara. Jika ikan ini bergerak dari utara ke selatan, nelayan tahu ikan lain sedang digiring ke Teluk Banten.
Satu atau dua minggu kemudian, ikan teri biasanya muncul, menjadi umpan bagi ikan yang lebih besar, sehingga tangkapan bisa didapat secara melimpah.
Pohon lamun yang berbunga dan hanyut juga menandakan musim ikan akan datang.
Nelayan sangat memperhatikan tanda ini untuk menentukan waktu melaut yang tepat, meningkatkan peluang mendapatkan tangkapan yang baik.
Memahami Area Rumpon dan Perkiraan Waktu Melaut
Rumpon adalah wilayah air tempat pembuangan besi tua, termasuk kapal karam. Tempat ini banyak ditempati ikan karena dianggap tempat berlindung dan berkembang biak aman bagi ikan.
Nelayan Bojonegara mengenal lokasi-lokasi rumpon karena akan mendapat ikan yang melimpah.
Selain rumpon, memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka menjadi salah satu strategi melaut.
Mereka mengamati pola cuaca dan kondisi laut yang memengaruhi ikan seperti Januari hasil tangkapan akan baik serta November dan Desember ikannya akan sedikit.
Pengetahuan tentang rumpon dan waktu melaut menunjukkan pentingnya pengalaman dan pengamatan selama bertahun-tahun.
Dengan memahami dan memanfaatkan lingkungan akan turut memengaruhi keberlanjutan profesi mereka.
Bulan Purnama dan Arus
Kemudian, mereka juga memperhatikan fase bulan dalam aktivitas melautnya.
Pada bulan purnama atau bulan terang, ikan cenderung menyebar dan menghindari cahaya sehingga sulit ditangkap.
Sebaliknya, pada malam gelap tanpa bulan, ikan berkumpul di sekitar lampu perahu, memudahkan penangkapan.
Arus laut juga penting bagi nelayan Bojonegara. Mereka membedakan jenis arus dari kondisi air, seperti melaut ke arah barat saat air surut dan ke arah timur saat air pasang.
Air jernih harus dihindari karena jaring nelayan akan terlihat oleh ikan, sehingga mengurangi hasil tangkapan.
Memahami pola arus meningkatkan efektivitas penangkapan ikan. Selain itu, jika sesama nelayan tidak berpindah lokasi, makan dapat dipastikan jumlah ikan melimpah.
Itulah tanda-tanda alam yang menjadi pedoman para nelayan di Banten, khususnya Kecamatan Bojonegara dalam menjalankan aktivitas melautnya.
Dengan memperhatikan ini, mereka dapat memprediksi jumlah tangkapan dan peluang ekonomi yang didapat.