Tradisi Nirok Nanggok, Cara Masyarakat Belitung Mencari Ikan di Sungai Ketika Musim Kemarau Tiba
Nirok Nanggok, tradisi masyarakat Belitung saat menangkap ikan ketika musim kemarau telah tiba.
Saat musim kemarau tiba, masyarakat Belitung memiliki sebuah tradisi penuh makna saat mencari ikan yaitu Nirok Nanggok.
Tradisi Nirok Nanggok, Cara Masyarakat Belitung Mencari Ikan di Sungai Ketika Musim Kemarau Tiba
Musim kemarau pasti terjadi di setiap tahunnya. Kondisi cuaca panas terik yang bisa memicu terjadinya kekeringan hingga kebakaran pun tidak bisa dihindari.Di Belitung, masyarakat setempat mempercayai bahwa musim kemarau merupakan sebuah ujian dari Tuhan. Ada satu cara tradisional yang masih dilakukan oleh masyarakat setempat untuk mencari ikan air tawar saat musim kemarau yaitu Nirok Nanggok.
Simak cara tradisional masyarakat Belitung saat mencari ikan di musim kemarau yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Asal Usul
Melansir dari beberapa sumber, Nirok Nanggok berasal dari nama alat untuk mencari ikan, "Tirok" adalah semacam tongkat kayu tajam berdiameter 1 cm dan panjang 2 sampai 4 meter.
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
-
Bagaimana cara Suku Sekak menangkap ikan? Dalam memancing mereka juga sangat berhati-hati karena dikhawatirkan bisa menjaring mahluk hidup lainnya yang tidak dibutuhkan.
-
Bagaimana tradisi Bekarang Iwak dilakukan? Pelaksanaan upacara Bekarang Iwak ini dilakukan oleh warga secara bersama-sama. Dengan menggunakan alat tradisional dan Lubuk Larangan, tentu ekosistem sungai akan terjaga dengan baik sekaligus menjaga populasi jumlah ikan.
-
Bagaimana orang Sunda memancing ikan dengan Marak Beunteur? Cara menjalankan tradisi ini adalah dengan berkumpul di wilayah sungai yang diprediksi memiliki ikan berlimah. Kemudian, para pemuda bersama-sama mengatur posisi batu besar untuk menutup aliran air. Saat sudah terbendung, warga kemudian membuat rute jalur air menjadi lebih kecil sehingga ikan-ikan yang lewa mudah untuk ditangkap.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjaga lingkungan melalui Kelekak? Kelekak dilakukan dengan sengaja agar lahan yang sudah tidak ditanami oleh suatu tumbuhan akan digantikan dengan tanaman buah seperti durian, cempedak, duku, dan jenis tanaman lainnya. Seluruh tanaman tersebut ditinggal dan dibiarkan tumbuh hingga menjadi hutan tanaman buah di kemudian hari.
-
Bagaimana cara warga menangkap ikan? Mereka hanya diperkenankan menangkap ikan menggunakan tangan dan jaring.
Sementara "Tanggok" adalah semacam alat sejenis jala yang terbuat dari rotan, berukuran kecil dan bergagang lengkung yang fungsinya untuk menangkap ikan. Tanggok sendiri mempunyai variasi bentuk lain seperti menggunakan jaring yang dipasang pada bingkai rotan yang dibentuk persegi panjang.
Tradisi Sakral
Nirok Nanggok dalam sebuah tradisi tergolong mengandung acara yang sakral. Ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi masyarakat selama prosesi berlangsung.
Biasanya, saat memulai Nirok Nanggok akan dipimpin oleh seorang dukun air daerah setempat sambil disaksikan oleh pemuka kampung dan masyarakat setempat.
Namun, mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, ada beberapa daerah yang melaksanakan ritus Nirok Nanggok tanpa terpatok pada aturan-aturan yang ketat. Hanya saja, tetap menaati aturan adat terutama mengenai tempat diperbolehkan secara adat dan menjaga kelestariannya.
Teori Peluang
Berdasarkan tradisi Nirok Nanggok, tak ada satu masyarakat yang tau di mana keberadaan ikan karena kondisi air keruh dan tercampur dengan lumpur. Maka dari itu, tradisi ini sangat dekat dengan istilah peluang.
Masyarakat tidak bisa curang, mereka pun tidak mengetahui dan tidak dapat memastikan peluang masing-masing masyarakat untuk mendapatkan ikan karena alat yang digunakan pun sama merata menggunakan Tirok dan Tanggok.
Bagaimana cara mendapat peluang? lazimnya masyarakat setempat akan terus mencoba dan insting untuk mengetahui di mana letak ikan dalam kondisi air yang keruh dan berlumpur.
Tradisi Sarat Makna
Nirok Nanggok menjadi simbol ucapan rasa syukur masyarakat Belitung atas rezeki yang diberikan oleh Tuhan. Kembali lagi ke musim kemarau, mereka percaya bahwa musim tersebut adalah cobaan, sedangkan musim hujan, merupakan dari berkah yang diberikan tuhan.
Selain itu, Nirok Nanggok juga menambah rasa tali persaudaraan dan menjaga kekompakan antar warga. Bahkan, tradisi ini merupakan salah satu media untuk menjaga kelestarian alam secara bersama-sama.