Tradisi Bedah Teteg Cueran di Klaten, Warga Saling Berebut Ikan di Kolam Lumpur
Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Salah satu tujuan dari tradisi ini adalah untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Tradisi Bedah Teteg Cueran di Klaten, Warga Saling Berebut Ikan di Kolam Lumpur
Ratusan warga mengikuti Tradisi Bedah Teteg Cueran di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten pada Sabtu (22/7).
Dalam tradisi itu, mereka saling berebut ikan di tengah kolam lumpur. Berbagai kalangan warga, mulai dari orang tua hingga anak-anak berebut ikan air tawar secara gratis.
-
Bagaimana tradisi Bekarang Iwak dilakukan? Pelaksanaan upacara Bekarang Iwak ini dilakukan oleh warga secara bersama-sama. Dengan menggunakan alat tradisional dan Lubuk Larangan, tentu ekosistem sungai akan terjaga dengan baik sekaligus menjaga populasi jumlah ikan.
-
Bagaimana cara Suku Sekak menangkap ikan? Dalam memancing mereka juga sangat berhati-hati karena dikhawatirkan bisa menjaring mahluk hidup lainnya yang tidak dibutuhkan.
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
-
Siapa yang sering memancing di Kedung Cowet? Mengutip laman perhutani.co.id, di sepanjang aliran sungai Amazon van Indramayu tersebut akan banyak ditemui orang-orang yang hobi memancing. Mereka datang dari kota-kota sekitar, seperti Cirebon, Subang bahkan sampai Sumedang.
-
Bagaimana orang Sunda memancing ikan dengan Marak Beunteur? Cara menjalankan tradisi ini adalah dengan berkumpul di wilayah sungai yang diprediksi memiliki ikan berlimah. Kemudian, para pemuda bersama-sama mengatur posisi batu besar untuk menutup aliran air. Saat sudah terbendung, warga kemudian membuat rute jalur air menjadi lebih kecil sehingga ikan-ikan yang lewa mudah untuk ditangkap.
-
Bagaimana cara menangkap ikan di Tradisi Morono? 'Dulu kami pakai lampu petromak. Sekarang kami sudah pakai lampu aki,' kata Neldin, salah seorang nelayan Danau Poso. Dalam tradisi itu, nelayan akan mendayung perahu menuju sebuah gabus yang terletak 30 meter dari tepi danau. Setelah itu nelayan akan menyalakan aki yang disimpan pada sebuah gabus yang mengapung.
Begitu acara dibuka oleh pemerintah desa, ratusan warga langsung masuk ke dalam kolam untuk berburu ikan air tawar. Ada berbagai jenis ikan yang diperebutkan, di antaranya ikan lele, gabus, nila, hingga mujair.
Kegiatan itu disambut antusias warga. Bahkan sebagian warga ada yang sampai bermandikan lumpur. Mereka hanya diperkenankan menangkap ikan menggunakan tangan dan jaring.
Kegiatan berebut ikan ketika pintu air dibuka digelar setiap tahun ketika kolam sedang dikeringkan. Pemerintah desa telah menebar 10.000 benih ikan sekitar 8 bulan sebelumnya.
Tujuan Kegiatan
Dilansir dari ANTARA, tradisi membuka pintu air guna membersihkan air dari sumbernya. Selain itu, juga menjadi salah satu bentuk ketahanan pangan mandiri. Tradisi ini juga diadakan pada tahun lalu.
"Kegiatan ini memiliki tujuan di antaranya untuk ketahanan pangan masyarakat karena di desa ini ada program gemar makan ikan. Jadi ini delapan bulan yang lalu kami kembangin begini, dan hari ini kami adakan kegiatan Bedah Teteg, yang semuanya kami adakan untuk masyarakat gratis."
Ery Karyatno, Kepala Desa Demakijo.