Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dikenal sebagai Amazonnya Indramayu, Begini Serunya Mengarungi Sungai Kedung Cowet Pakai Perahu

Dikenal sebagai Amazonnya Indramayu, Begini Serunya Mengarungi Sungai Kedung Cowet Pakai Perahu

Dikenal sebagai Amazonnya Indramayu, Begini Serunya Mengarungi Sungai Kedung Cowet Pakai Perahu

Wisata ini dijuluki Amazonnya Indramayu.

Dikenal sebagai Amazonnya Indramayu, Begini Serunya Mengarungi Sungai Kedung Cowet Pakai Perahu

Kabupaten Indramayu, memiliki destinasi sungai bernama Kedung Cowet. Pengunjung akan dibuat terpukau oleh pemandangannya yang dikelilingi tanaman bakau. Panjangnya sungai tersebut membuat warga menjulukinya sebagai Amazonnya Indramayu.

Cuci mata di tengah hutan mangrove

Mengutip YouTube Diskominfo Indramayu, Kedung Cowet sebenarnya merupakan sungai yang di sepanjang dasnya ditumbuhi berbagai jenis pohon mangrove.

Lokasi ini begitu teduh, dengan lebatnya hutan mangrove yang dibudidayakan untuk keseimbangan ekosistem juga untuk kepentingan penelitian.

Lokasi persisnya berada di Desa Cemara Wetan, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu.

Banyak tambak ikan

Pengunjung bisa menyusuri sungai bersama warga setempat untuk menikmati keindahan destinasi alam tersebut.

Dari atas perahu, pengunjung bisa menyaksikan banyaknya tambak-tambak ikan, udang, kepiting dan yang lainnya oleh para nelayan setempat.

Karena lokasinya masih asri, jika beruntung di sekitar sungai akan dijumpai hewan-hewan unik seperti biawak, kepiting bakau, burung-burung khas pesisir dan yang lainnya.

Cocok bagi pehobi mincing

Cocok bagi pehobi mincing

Mengutip laman perhutani.co.id, di sepanjang aliran sungai Amazon van Indramayu tersebut akan banyak ditemui orang-orang yang hobi memancing.

Mereka datang dari kota-kota sekitar, seperti Cirebon, Subang bahkan sampai Sumedang.

Tak hanya datang satu waktu, para pemancing juga biasanya akan menginap di sana sembari mencari hasil buruan ikannya di sungai tersebut.

Asal-usul penamaan Kedung Cowet

Disampaikan Camat Cantigi, Winaryo, terdapat sejumlah versi terkait asal-usul nama Kedung Cowet. Pertama, kedung cowet berasal dari bahasa lokal “kedung” yang artinya aliran sungai yang dalam.

Ini karena daerah tersebut merupakan daerah pertemuan dari tiga sungai besar yang ada di Indramayu sehingga volume airnya tinggi.

“Kedung Cowet itu adalah wilayah pertemuan tiga simpang sungai yang terpusat di sini. Kemudian disebut kedung karena daerah sini itu paling dalam,” katanya.

Berawal dari pertempuran dua perajurit kerajaan

Berawal dari pertempuran dua perajurit kerajaan

Versi lain, asal-usul penamaan Kedung Cowet berasal dari pertarungan dua perajurit kerajaan yang cukup digdaya.

Dari pertarungan keduanya, kemudian terciptalah sebuah kubangan yang cukup besar dan bentuknya mirip tempat untuk mengulek bumbu (cowet dalam bahasa Indramayu).

Ini juga menguatkan mitos yang berkembang di mana orang-orang yang memancing di sana harus melempang beberapa potong singkong bakar agar hasil tangkapannya belimpah.

Melindungi daerah Desa Cemara Wetan dan sekitarnya dari abrasi

Selain memiliki fungsi wisata, lokasi hutan mangrove di sana juga berperan untuk melindungi pesisir Desa Cemara Wetan.

Di banyak tempat yang dekat dengan laut banyak terjadi abrasi, sehingga dibutuhkan banyak pohon mangrove agar tanahnya tertahan. Namun di sana menjadi daerah yang aman dari bencana tersebut.

“Ada hal menarik, jadi di seluruh wilayah Indramayu itu ada abrasi. Nah khusus di Kecamatan Cantigi dan Desa Cemara Wetan ini tidak ada abrasi. Malah banyak daratan yang muncul karena vegetasi mangrovenya bagus,” tambahnya.

Melestarikan Hutan Mangrove di Pesisir Jakarta
Melestarikan Hutan Mangrove di Pesisir Jakarta

Hutan mangrove sendiri adalah salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi.

Baca Selengkapnya
PNM Tanam 22 Ribu Mangrove untuk Tekan  Polusi
PNM Tanam 22 Ribu Mangrove untuk Tekan Polusi

Melalui penanaman 22.000 pohon mangrove di 3 kota yaitu Makassar, Banjarmasin dan Mataram, PNM berusaha memberi inspirasi untuk membantu kondisi lingkungan.

Baca Selengkapnya
Cerita Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan Lestarikan Mangrove di Deli Serdang
Cerita Kelompok Tani Tunas Tanjung Harapan Lestarikan Mangrove di Deli Serdang

Dengan usaha yang tekun dan dibantu oleh BGRM, kini hutan mangrove di Deli Serdang ini sudah semakin membaik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat
Cerita Kelompok Tani Penghijauan Maju Bersama Rehabilitasi Hutan Mangrove di Langkat

KTH Maju Bersama dibantu dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pengembangan produk ikan baronang.

Baca Selengkapnya
Konservasi Mangrove Bakal Diimplementasikan di Kurikulum Merdeka, Bagaimana Caranya?
Konservasi Mangrove Bakal Diimplementasikan di Kurikulum Merdeka, Bagaimana Caranya?

Indikasi positif dalam upaya konservasi ekosistem mangrove di Indonesia. Hal ini terlihat dari luas mangrove yang terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Menikmati Wisata Mangrove Lati Tuo Desa Klempang Sari Kabupaten Paser
Menikmati Wisata Mangrove Lati Tuo Desa Klempang Sari Kabupaten Paser

Wisatawan dapat menikmati hamparan mangrove yang begitu terbentang luas.

Baca Selengkapnya
Ayo Bersantai di Wisata Mangrove Lati Tuo Paser
Ayo Bersantai di Wisata Mangrove Lati Tuo Paser

Wilayah selatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini menyajikan banyak pesona alam.

Baca Selengkapnya
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini
Polda Sumut Sikat Habis Pembalak Mangrove, Pemilik Dapur Arang Lakukan Ini

Eksportir mangrove diduga memanfaatkan warga lokal untuk menebang pohon, mengolah jadi arang dan siap dijual ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Potret Penanaman 1.000 Mangrove untuk Kurangi Emisi Karbon dan Bisnis Berkelanjutan
Potret Penanaman 1.000 Mangrove untuk Kurangi Emisi Karbon dan Bisnis Berkelanjutan

Mangrove memegang peranan penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin 14, yang berfokus pada tata kelola laut dan pantai.

Baca Selengkapnya