Mengenal Taber Laut, Ritual 'Mengunci' Air Laut yang Juga Simbol Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung
Tradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung.
Indonesia kaya akan ragam ritual warisan leluhur yang sampai saat ini masih dilaksanakan secara turun-temurun dan dilakukan setiap tahunnya. Seperti halnya ritual Taber Laut di Desa Batu Beriga, Bangka Belitung.
Tradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung. Pelaksanaannya pun dilakukan rutin setiap tahun. Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Desa Batu Beriga atas hasil laut yang melimpah.
-
Apa yang unik dari tradisi Tabot di Bengkulu? Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 melalui proses akulturasi.
-
Kenapa tradisi Tabot di Bengkulu dilakukan? Tradisi ini juga untuk mengenang kepahlawanan serta wafatnya cucu Nabi Muhammad, Husein bin Ali Abu Thalib.
-
Apa ritual adat Seblang Bakungan? Seblang Bakungan dikenal sebagai ritual tarian yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran.
-
Kenapa tradisi Tabuik dilakukan? Tujuan dari upacara ini untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Dimana tradisi Tabuik dirayakan? Tradisi ini mulai berkembang hingga ke berbagai daerah mulai dari Bengkulu, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, Banda Aceh, Meulaboh, dan Singkil.
Taber Laut sendiri menjadi sebuah ekspresi budaya warga setempat. Selain itu, ritual ini juga bagian dari menjaga ekosistem lingkungan sekitar sekaligus melestarikan budaya leluhur mereka.
Lantas seperti apa pelaksanaan dari Taber Laut ini? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Dilakukan Bersama Tokoh Adat
Dilansir dari kanal Antara, Ritual Taber Laut sendiri dilakukan bersama tokoh adat yang bergerak di pinggir pantai untuk menabur daun taber. Kemudian diiringi dengan doa-doa agar diberikan rezeki dan keberkahan yang melimpah.
Pelaksanaan Taber Laut bagi masyarakat Desa Batu Beriga ini merupakan ungkapan rasa syukur oleh para nelayan yang menjadi mata pencaharian utama mereka. Mereka bersyukur karena hasil laut yang mereka dapatkan melimpah.
Untuk penentuan bulan pelaksanaannya semua tergantung dari kondisi hasil tangkapan. Apabila nelayan mulai mengeluh dengan hasil tangkapan yang sedikit, serta tokoh adat yang mendapat pertanda mimpi maka ritual harus segera dilakukan.
Uniknya Daun Taber
Dikutip dari mongabay, dalam ritual ini ada momen yang paling ditunggu-tunggu yaitu mendapatkan sisa-sisa daun taber yang telah dibacakan mantra oleh tetua adat. Daun Taber ini terdiri dari campuran daun ruse dan daun ati-ati yang tumbuh subur di sekitar rumah penduduk.
Taber bagi masyarakat setempat diartikan sebagai obat untuk melunturkan, menyembuhkan, atau mengembalikan suatu hal menjadi lebih baik. Fungsi Daun Taber sendiri tidak hanya dipakai untuk Taber Laut saja, melainkan juga untuk menaber perahu, rumah, kendaraan, bahkan dapat menyembuhkan penyakit.
Dari tradisi Taber Laut juga dianggap memberikan peringatan kepada penduduk agar laut beristirahat sejenak. Penduduk pun diperingatkan untuk bersyukur, apabila dipaksa terus menerus akan menimbulkan petaka.
Larangan yang Wajib Ditaati
Dalam pelaksanaan Taber Laut ini ada beberapa larangan yang harus dipatuhi. Di antaranya adalah tidak boleh mencelupkan barang yang sudah dimasak di kompor ke air laut. Kemudian nelayan juga dilarang untuk pergi melaut selama tiga hari setelah dimulainya acara.
Larangan-larangan ini sebagai bentuk 'penguncian' air laut selama tiga hari untuk menjaga kebersihan laut serta pantainya. Lebih dari itu, penguncian ini juga memberikan kesempatan kepada biota laut untuk berkembang biak.
Secara tidak langsung, larangan ini juga bagian dari menjaga ekosistem laut maupun lingkungan pesisir. Apabila terjadi ketidakseimbangan ekosistem maka para nelayan akan mendapatkan hasil laut yang lebih sedikit.