FOTO: Melihat Tradisi Sisemba, Duel Kaki Mendebarkan di Tana Toraja
Ritual Sisemba menjadi ajang tahunan seusai panen padi, sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan akan panen yang lebih baik di masa mendatang.
Momen panen padi menjadi rasa syukur dan doa bagi masyarakat Toraja, yang kemudian dirayakan melalui ritual Sisemba, sebuah tradisi adu kaki yang unik dan sarat makna. Foto: Hariandi Hafid / AFP
FOTO: Melihat Tradisi Sisemba, Duel Kaki Mendebarkan di Tana Toraja
Tana Toraja merupakan sebuah daerah yang kaya akan tradisi dan budaya. Daerah ini memiliki hubungan yang mendalam dengan padi.
Bagi masyarakat Toraja, padi bukan hanya sekadar makanan pokok dan sumber mata pencaharian. Padi juga memiliki nilai budaya yang tinggi, terutama saat musim panen tiba. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Ritual Sisemba merupakan bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil panen padi yang melimpah.
Dalam tradisi ini, para pemuda berkerumun dan saling adu kuat dengan tendangan mereka. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Meski terlihat seperti duel maut, ritual ini dilaksanakan dengan penuh kesenangan dan semangat kebersamaan.Para peserta melompat dan mengayunkan kaki setinggi mungkin untuk menjatuhkan lawan. Para peserta dilarang menggunakan tangan, memukul, atau menampar. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Namun, tidak jarang peserta Sisemba mengalami cedera, dari keseleo hingga patah tulang. Meski demikian, risiko ini tidak dianggap bibit permusuhan.
Sebaliknya, ritual Sisemba mengajarkan persaudaraan dan kemampuan menghadapi kerasnya kehidupan. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Ritual Sisemba dimulai dengan doa, dilanjutkan dengan tarian Ma'gallu, makan bersama, dan ditutup dengan duel kaki. Tua dan muda berkumpul untuk memupuk kebersamaan, dengan ratusan warga desa berkumpul di lapangan. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Pesertanya berasal dari dua desa dengan satu tuan rumah penyelenggara. Mereka mendengarkan petuah dari para leluhur, mengucap syukur, dan memanjatkan doa atas hasil panen yang telah didapatkan. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Setelah menerima petuah, acara dilanjutkan dengan tarian Ma'gallu, sebuah tari khas Toraja yang mengungkapkan sukacita. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Tabuhan gendang menciptakan irama khas yang mengiringi acara Sisemba, sementara liuk tarian Ma'gallu menjadi hiburan bagi warga. Tarian ini juga memiliki nilai syukur atas panen yang melimpah. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Hidangan khas Toraja, seperti Pa'piong atau nasi bambu, juga disajikan dalam acara Sisemba. Setelah makan bersama dan tarian Ma'gallu, giliran ritual adu kaki dimulai. Foto: Hariandi Hafid / AFP
Meskipun terlihat brutal layaknya tawuran, para pemain Sisemba tidak ada rasa dendam di hati. Bukan soal menang atau kalah, tetapi saling menerima dan memupuk kebersamaan yang menjadi kunci permainan ini. Foto: Hariandi Hafid / AFP
- Tiga Rekomendasi Drama Drakor yang Memiliki Akhir Tragis
- Ternyata Paling Disorot Coach STY Sejak Tiga Tahun Lalu, Mees Hilgers Kini Resmi Bisa Bela Timnas
- Jadi Kurir Makanan di Amerika, Terry Putri Bocorkan Penghasilannya Perhari
- Miris, Menu Hidangan Atlet PON XXI Aceh-Sumut, Padahal Anggaran Rp50 Ribu Sangat Mengkhawatirkan
- BMKG Ungkap Pemicu Rentetan Gempa di Jawa Barat
Berita Terpopuler
-
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Nada Tinggi! Jokowi Beri Perintah ini Kisruh 'Kudeta' Kadin "Bola Panasnya Jangan Ke Saya"
merdeka.com 18 Sep 2024