Angin Puting Beliung Terjang Dua Desa di Banyuwangi, 51 Bangunan Rusak
Beruntung, angin puting beliung di dua desa ini tak memakan korban jiwa
Dua desa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diterjang angin puting beliung. Warga yang menjadi korban panik dan teriak histeris, Minggu (20/2). Kedua desa tersebut adalah Desa Yosomulyo dan Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran.
Sebelumnya angin puting beliung datang, hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah di dua desa itu, hingga sebanyak 51 bangunan rusak, bahkan beberapa pohon tumbang diterjang angin.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
Kapolsek Gambiran, AKP Setiyo Widodo menyampaikan, angin kencang tersebut terjadi sekura pukul 15.00 WIB.
"Arah angin berputar dari barat ke timur menerjang pemukiman rumah penduduk Dusun Krajan 1 dan Dusun Krajan 2 Desa Yosomulyo," terangnya.
Pascaangin puting beliung, warga gotong royong memperbaiki sebagian rumah yang rusak. Beruntung, angin puting beliung di dua desa ini tak memakan korban jiwa. Namun warga mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
Peristiwa serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Cluring, pohon besar di depan Puskesmas Cluring nyaris tumbang akibat akarnya ambrol. Untungnya, akar tertahan pagar pembatas Puskesmas Cluring dan tak sampai menimpa bangunan.
Akibat dari peristiwa tersebut, pagar pembatas depan Puskesmas Cluring hampir roboh, saluran listrik di sekitar lokasi juga mengalami gangguan.
Angin puting beliung yang melanda dua Desa di Kabupaten Banyuwangi ternyata disebabkan oleh awan cumulonimbus. Awan ini memiliki nama yang berasal dari bahasa latin, 'culumus' yang berarti terakumulasi dan 'nimbus' atau hujan. Terbentuknya awan cumulonimbus disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer.
Berdasarkan pantauan BMKG Banyuwangi melalui citra satelit cuaca dan citra radar cuaca, menunjukkan di wilayah kejadian tersebut terdapat awan konvektif jenis cumulonimbus dan menyebabkan hujan deras disertai angin kencang.
Selain itu, Kabupaten Banyuwangi yang sedang mengalami ombak musim penghujan juga memicu terbentuknya cumulonimbus.
Bahkan, BMKG menyebut, tak hanya hujan deras dan angin kencang saja. Ancaman petir dan turunnya hujan es juga dapat terjadi akibat awan tersebut.
"Awan ini juga berpotensi menimbulkan petir, hujan es, hingga puting beliung, kenapa hal ini bisa terjadi?, itu karena adanya puncak musim penghujan," ungkap Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran.
Selanjutnya, BMKG Banyuwangi mengimbau seluruh masyarakat Banyuwangi untuk waspada dalam menghadapi puncak musim penghujan ini, karena nyaris seluruh wilayah di Bumi Blambangan mengalami intensitas hujan cukup tinggi.
(mdk/ray)