Angka penderita HIV meningkat, homoseksual dan perempuan mendominasi
Penderita HIV naik dari 74 kasus menjadi 91 kasus pada Agustus 2015 di Depok.
Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS mengalami kenaikan di beberapa kota di Indonesia sepanjang tahun 2015 ini. Misalnya saja di Depok, penderita HIV naik dari 74 kasus menjadi 91 kasus pada Agustus 2015.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Agus Gozali, mengatakan, terdapat dua kemungkinan penderita HIV/AIDS mengalami kenaikan yaitu semakin baiknya layanan Dinas Kesehatan Kota Depok dalam menelusuri penderita HIV/AIDS atau memang semakin banyak orang yang terinfeksi HIV/AIDS.
Dia juga mengatakan, kecenderungan kenaikan pengidap HIV berbeda beberapa tahun terakhir jika sebelumnya kenaikan didominasi oleh Homoseksual, namun kini kecenderungan tersebut berubah menjadi heteroseksual, kemudian disusul pemakai narkoba dengan jarum suntik.
Sementara Komisi Penanggulangan AIDS atau KPA Kabupaten Sukabumi sejak Januari hingga Oktober 2015 menemukan 80 kasus baru penyebaran HIV di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Dari 80 kasus baru tersebut mayoritas berasal dari kalangan warga yang rawan tertular HIV seperti pekerja seks komersial (PSK), lelaki suka lelaki (LSL) dan pengguna narkoba suntik (penasun)," kata Seketaris KPA Kabupaten Sukabumi, Asep Surahman di Sukabumi, Selasa (1/12). Demikian dilansir Antara.
Menurutnya, dari jumlah tersebut di antaranya ada ibu rumah tangga, bahkan pada tahun ini jumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tertular HIV ini ada peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Namun jumlahnya akan terlihat pada akhir tahun. Tapi, untuk kasus baru penyebaran HIV terhitung sampai Oktober ada penurunan dibandingkan 2014 lalu.
Pada 2014 jumlah warga yang tertular HIV sampai Oktober mencapai 102 orang, tetapi pada tahun ini hanya 80 orang. Bukan berarti dengan jumlah kasus baru yang ditemukan menurun ini, bahwa penyebaran HIV berkurang, bisa saja banyak warga yang tidak tahu bahwa dirinya positif HIV karena jarang bahkan tidak pernah memeriksa kesehatannya.
Sedangkan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menyebutkan, jumlah penderita HIV di daerah itu selama 2015 bertambah menjadi 114 orang, lebih tinggi dibandingkan 2014 sebanyak 80 orang.
"Penderita HIV sebanyak itu kita temukan berdasarkan tes HIV kepada 15.200 orang selama periode Januari-Oktober 2015, meningkat dibandingkan 2014 sebanyak 80 kasus," kata Sekretaris KPA Karimun Erwan Muharuddin saat memperingati Hari AIDS Sedunia, di Tanjung Balai Karimun.
Erwan juga mengatakan, dari 114 orang positif HIV tersebut, sebanyak 7 orang merupakan ibu hamil, 30 ibu rumah tangga dan 10 anak-anak. Berdasarkan tes HIV kepada 15.200 orang tersebut, sebanyak 16 orang positif menderita AIDS.
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menyebutkan sepanjang tahun 2015 enam warga di daerah itu meninggal dunia disebabkan virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiensy Syndrome (AIDS).
"Dari data yang kami himpun, dalam kurun waktu tahun 2015 sampai bulan September ada enam warga Jambi meninggal dunia yang disebabkan virus HIV/AIDS," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan pada Dinkes Provinsi Jambi, Kaswendi di Jambi.
Disebutkannya, dalam kurun waktu sampai dengan bulan September 2015 itu ditemukan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sebanyak 48 orang yang terinfeksi HIV. Di antaranya 25 perempuan dan 23 laki-laki.
Sementara 22 orang terinfeksi virus AIDS di antaranya 14 laki-laki dan delapan orang berjenis kelamin perempuan. Dari kasus yang ditemukan tersebut 60 persen disebabkan karena hubungan seks bebas kemudian sisanya disebabkan homoseksual dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.
"Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2015 ini menurun dari tahun 2014. Dimana pada tahun lalu kita temukan 145 kasus HIV dan 59 Aids, 24 orang diantaranya meninggal dunia," katanya.
Baca juga:
Ketahui 9 fakta terbaru tentang HIV/AIDS
Bisakah HIV/AIDS menular lewat ASI?
Kenapa lambang HIV AIDS identik dengan pita merah?
Hati-hati, sering diare bisa jadi tanda HIV AIDS yang tak terduga
Cerita pahit getir kehidupan ODHA di Indonesia
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dicetuskan? Peringatan Hari AIDS Sedunia diketahui dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987 lalu.
-
Kenapa kita memperingati Hari AIDS Sedunia? Peringatan tersebut digelar dengan tujuan untuk memberikan edukasi betapa pentingnya meningkatkan kesadaran akan penyakit HIV/AIDS. Di samping itu, peringatan tersebut juga bertujuan untuk memberi dukungan kepada siapa saja yang sedang berjuang dengan penyakit HIV/AIDS.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Apa saja yang dirayakan pada Hari AIDS Sedunia? Peringatan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi pentingnya upaya pencegahan serta pengobatan HIV dan AIDS. Peringatan Hari AIDS Sedunia juga bertujuan untuk mengenang mereka yang meninggal akibat penyakit mematikan ini.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Apa tujuan utama dari peringatan Hari AIDS Sedunia? Peringatan ini bertujuan untuk mengenang mereka yang meninggal akibat penyakit berbahaya ini. Selain itu, peringatan ini merupakan momen untuk edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS.