Aniaya Junior hingga Tewas, 5 Taruna PIP Semarang Peragakan 20 Adegan
Reka ulang diikuti saksi yang terdiri dari enam rekan seangkatan pelaku serta 14 rekan korban. Ke-14 taruna ini juga merupakan korban penganiayaan.
Lima taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jawa Tengah, yang disangka menganiaya 15 juniornya, sehingga taruna bernama Zidan Muhammad Faza meninggal dunia, menjalani reka ulang di Mapolrestabes Semarang, Kamis (16/9). Mereka memperagakan 20 adegan penganiayaan hingga membawa korban ke rumah sakit.
Reka ulang diikuti saksi yang terdiri dari enam rekan seangkatan pelaku serta 14 rekan korban. Ke-14 taruna ini juga merupakan korban penganiayaan.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus penganiayaan di Jombang? Menurut penuturan orang tua korban, awalnya sang anak diajak bermain layang-layang oleh temannya. "Katanya orangtuanya (korban) diajak main layang-layang, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu," ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
Adegan dalam reka ulang tersebut menggambarkan penganiayaan yang terjadi di dalam Mes Indo Raya di daerah Genuk Krajan, Kota Semarang, perjalanan saat korban ke rumah sakit, serta kondisi saat korban mendapat pertolongan medis.
Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriyadi mengatakan, reka ulang adegan yang juga diikuti jaksa dari Kejaksaan Negeri Semarang ini bertujuan untuk mengetahui kronologi kejadian yang disesuaikan dengan keterangan tersangka dan para saksi.
Lima tersangka, masing-masing Caecar Richardo Bintang Samudra Tampubolon, Aris Riyanto, Andre Arsprilla Arief, Albert Jonathan Ompu Sungu, dan Budi Dharmawan secara bergantian memperagakan penganiayaan yang dilakukan.
Terungkap sejumlah fakta baru dari reka ulang itu. "Dalam kejadian itu, ternyata para taruna junior ini tidak hanya dipukul dengan tangan, namun ada juga yang ditendang dengan menggunakan lutut oleh pelaku," katanya seperti dilansir Antara.
Masing-masing pelaku diketahui memukul korban Zidan Muhammad Faza di bagian perut.
Dari hasil visum terhadap tubuh korban diketahui terdapat luka akibat pukulan.
Sebelumnya, lima taruna (PIP) Semarang sebagai tersangka penganiayaan yang menewaskan Zidan Muhammad Faza, taruna yang merupakan junior mereka. Korban dan 14 rekannya dianiaya para seniornya di luar lingkungan kampus yang disebut sebagai bagian dari kegiatan pembinaan.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menewaskan orang lain.
Baca juga:
Sebelum Dianiaya, Taruna PIP Diundang Senior untuk Pembinaan dan Syukuran
15 Taruna PIP Semarang Dianiaya di Luar Kampus
Polisi: Taruna PIP Semarang Tewas Dianiaya Lima Seniornya
Polisi Tahan Pelaku Penganiaya Hingga Tewaskan Mahasiswa PIP Semarang
Taruna PIP Semarang yang Tewas Dianiaya Senior Sempat Dibawa ke RS
Selidiki Kematian Taruna PIP Semarang, Polisi Kesulitan karena Keluarga Tolak Autopsi
Kronologi Taruna PIP Semarang Tewas Diduga Dianiaya Senior Gara-Gara Senggolan Motor