Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.

Video penganiayaan itu viral di media sosial

Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris

Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.

Kronologi Kejadian
Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial. Kasus ini kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Jombang. (Foto: Freepik)
Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6). Menurut penuturan orang tua korban, awalnya sang anak diajak bermain layang-layang oleh temannya. "Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu," ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono. Saat dihajar, korban tidak melakukan perlawanan. Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku."Kami lakukan mediasi terkait video viral penganiayaan terhadap anak di wilayah hukum Polres Jombang."
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto

Usai video penganiayaan itu viral, aparat Polres Jombang mencari tahu identitas pelaku dan korban. Polisi kemudian mempertemukan kedua orang tua korban untuk mediasi. Mediasi tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono, Kepala Sekolah Dasar Mohammad Sidiq, ibu korban IK dan ibu pelaku SM. Mediasi juga disaksikan UPTD PPA Sri Mujiati, Dinas Sosial Kabupaten Jombang Olvy Robertina Loedji, pekerja sosial Digit Dwi Permana. (Foto: Freepik fxquadro)

Sepakat Damai
Kedua orang tua sepakat menyelesaikan perkara secara kekeluargaan. Pihak korban tidak menuntut perkara tersebut secara hukum pidana maupun perdata. "Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban," terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
Bikin Miris
Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono mengaku prihatin dengan penganiayaan yang dilakukan anak SD tersebut. Dia berharap hal yang serupa tidak terulang lagi. "Melihat dari video, miris. Kecil-kecil tapi cara perlakuannya sadis," katanya, dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6/2023).