Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Video penganiayaan itu viral di media sosial
Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Kronologi Kejadian
Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial. Kasus ini kemudian ditindaklanjuti oleh Polres Jombang. (Foto: Freepik)
-
Kenapa anak melakukan bullying terhadap orang lain? Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan agresi atau kekerasan mungkin cenderung meniru perilaku tersebut dalam interaksi dengan teman sebaya.
-
Bagaimana anak melakukan bullying? Mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami dampak emosional dari tindakan mereka terhadap orang lain.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
-
Kenapa anak melakukan bullying? Tindakan bullying yang dilakukan oleh anak-anak sering kali dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pengaruh dari lingkungan keluarga, minimnya rasa empati, serta dorongan untuk mendapatkan perhatian atau kekuasaan.
-
Gimana cara membentak anak bisa bikin anak jadi pembully? Banyak orangtua beranggapan bahwa berteriak atau membentak adalah solusi untuk mengubah perilaku buruk anak. Sayangnya, penelitian menunjukkan sebaliknya. Membentak justru dapat memperburuk perilaku anak, meskipun mungkin mereka berperilaku baik di depan orangtua. Di lingkungan lain, mereka dapat menjadi nakal bahkan hingga membully orang lain. Ini menciptakan siklus kehidupan yang sulit dihentikan.
"Kami lakukan mediasi terkait video viral penganiayaan terhadap anak di wilayah hukum Polres Jombang."
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto
Usai video penganiayaan itu viral, aparat Polres Jombang mencari tahu identitas pelaku dan korban. Polisi kemudian mempertemukan kedua orang tua korban untuk mediasi. Mediasi tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono, Kepala Sekolah Dasar Mohammad Sidiq, ibu korban IK dan ibu pelaku SM. Mediasi juga disaksikan UPTD PPA Sri Mujiati, Dinas Sosial Kabupaten Jombang Olvy Robertina Loedji, pekerja sosial Digit Dwi Permana. (Foto: Freepik fxquadro)
Sepakat Damai
Kedua orang tua sepakat menyelesaikan perkara secara kekeluargaan. Pihak korban tidak menuntut perkara tersebut secara hukum pidana maupun perdata. "Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban," terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
Bikin Miris
Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono mengaku prihatin dengan penganiayaan yang dilakukan anak SD tersebut. Dia berharap hal yang serupa tidak terulang lagi. "Melihat dari video, miris. Kecil-kecil tapi cara perlakuannya sadis," katanya, dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6/2023).