Akhir Kasus Siswi SMP Dibully Kakak Kelas di Sumsel, Merembet ke Kepala Sekolah
Mendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Mendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Akhir Kasus Siswi SMP Dibully Kakak Kelas di Sumsel, Merembet ke Kepala Sekolah
Kasus bullying yang dialami E, siswi SMP Negeri di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, oleh kakak kelasnya R, berakhir damai. Meski demikian, kepala sekolah dan guru terancam disanksi karena dianggap lalai.
Kepala Dinas Pendidikan OKU Selatan Beni Suhendro mengungkapkan, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak sekolah.
Siswi yang terlibat dan orangtua masing-masing dipanggil dan disepakati berdamai.
"Kasusnya sudah ada kesepakatan damai, tidak berlanjut pada laporan ke polisi," ungkap Kadisdik OKU Selatan Beni Suhendro, Selasa (11/6).
Meski demikian, kepsek dan guru itu akan tetap mendapatkan sanksi karena dinilai lalai menjalankan tugas.
Beni menyebut tidak mentolerir kasus perundungan di lingkungan sekolah.
"Pasti akan ada sanksi tegas bagi siswi yang membully, termasuk kepala sekolah dan guru di sana," kata Beni.
Kapolsek Pulau Beringin AKP Riyadi mengakui tidak ada laporan resmi dari korban atau pihak lain terkait kasus ini.
Pastinya polisi bakal memproses setiap laporan jika disampaikan sesuai aturan.
"Untuk laporan resmi tidak ada karena sudah diselesaikan oleh sekolahan," kata Riyadi.
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan video yang menggambarkan aksi bully terhadap siswi SMP oleh kakak sekelasnya.
Video tersebut viral di media sosial setelah diunggah beberapa akun Instagram, salah satunya @baturajapedia.
Dalam video berdurasi 3 menit 32 detik itu menampakkan seorang siswi berseragam pramuka sedang menangis di dalam kelas.
Di hadapannya ada beberapa teman sekelas yang melakukan perundungan.
Sementara ada satu siswi yang mengenakan seragam olahraga. Siswi itu memegang kepala sambil mengobrol dengan bahasa daerah bersama temannya yang lain.
Bukannya membela, siswi berseragam olahraga itu justru mengolok-olok korban. Dia memaksa mengikat rambut korban secara paksa.
Lantaran korban menolak, siswi itu malah menampar wajah dan kepala korban. Kemudian dia memeluk erat korban dan membisikkan sesuatu padanya.
Mendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris. Ironisnya, tak satu pun temannya yang membantu, mereka hanya menonton peristiwa itu.