Ini Pemicu Bullying Siswi SMP oleh Kakak Kelas di OKU Selatan
Peristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Korban diketahui inisial E siswi kelas VII dan pelaku inisial R, siswi kelas IX.
Ini Pemicu Bullying Siswi SMP oleh Kakak Kelas di OKU Selatan
Seorang siswi SMP Negeri di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, menjadi korban bullying oleh kakak kelas. Video kejadian ini viral di media sosial.
Korban diketahui inisial E siswi kelas VII dan pelaku inisial R, siswi kelas IX. Peristiwa itu direkam teman oleh teman pelaku.
Kepala SMP Negeri 1 Pulau Beringin Siti Marwiyah mengatakan, peristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat. Pemicunya diawali saling ejek antar siswa dan berakhir bullying serta kekerasan.
"Penyebabnya karena saling ejek dan korban dibully lalu ada kekerasan," ungkap Kepala SMP Negeri 1 Pulau Beringin Siti Marwiyah, Selasa (11/6).
Siti mengaku menyesalkan kasus perundungan terjadi dan merasa kecolongan. Apalagi kejadiannya direkam menggunakan ponsel oleh teman pelaku.
Menurut Siti, pihaknya kerap kali mengingatkan para siswa tidak melakukan bully kepada sesama, termasuk juga melarang membawa ponsel. Ke depan pengawasan diperketat dan gencar melakukan razia barang-barang yang dilarang dibawa ke sekolah.
"Ya, kami minta maaf karena kecolongan terjadi seperti ini," kata Siti.
Diberitakan sebelumnya, warganet dihebohkan dengan video yang menggambarkan aksi bully terhadap siswi SMP. Video tersebut viral di media sosial setelah diunggah beberapa akun Instagram, salah satunya @baturajapedia. Kasus itu dikabarkan terjadi di sebuah SMP Negeri di Kecamatan Pulau Beringin, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Dalam video berdurasi 3 menit 32 detik itu menampakkan seorang siswi berseragam pramuka sedang menangis di dalam kelas. Di hadapannya ada beberapa siswi yang melakukan perundungan.
Sementara ada satu siswi yang mengenakan seragam olahraga. Siswi itu memegang kepala sambil mengobrol dengan bahasa daerah bersama temannya yang lain.
Bukannya membela, siswi berseragam olahraga itu justru mengolok-olok korban. Dia memaksa mengikat rambut korban secara paksa.
Lantaran korban menolak, siswi itu malah menampar wajah dan kepala korban. Kemudian dia memeluk erat korban dan membisikkan sesuatu padanya.
Mendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris. Ironisnya, tak satu pun temannya yang membantu, mereka hanya menonton peristiwa itu.