Antibodi Masyarakat Naik, Istana Yakin Lonjakan Covid-19 Bisa Dicegah saat Mudik
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan antibodi yang terbentuk pada masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen menjelang Lebaran pada Mei 2022.
Hasil sero survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan, antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia sudah mencapai 99,2 persen. Baik itu antibodi yang berasal dari vaksinasi maupun infeksi. Sero survei yang dilakukan pada Maret 2022 ini juga menunjukkan, titer antibodi sudah ribuan yakni 7-8 ribu.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Abraham Wirotomo yakin risiko lonjakan kasus Covid-19saat mudik lebaran bisa diredam.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Kapan biasanya orang-orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
"Antibodi COVID-1919 sudah 99 persen adalah hasil studi ilmiah terhadap 21 kabupaten/kota asal mudik di Jawa-Bali. Kalkulasi secara ilmiah, risiko lonjakan kasus akibat mudik bisa teredam dengan tingginya antibodi masyarakat daerah asal mudik,” kata Abraham, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (20/4).
Meski demikian, Abraham tetap mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai gejala-gejala Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Terlebih, jika di daerah tujuan mudik masih ada lansia yang belum divaksin.
"Masyarakat jangan jemawa, jangan lupa masker. Kalau demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan tetap harus waspada. Memiliki antibodi bukan jaminan tidak bisa menulari ke orang lain. Apalagi jika di lingkungan sekitar pemudik ada lansia yang belum divaksinasi," pungkasnya.
Untuk diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan antibodi yang terbentuk pada masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen menjelang Lebaran pada Mei 2022.
“Bisa disampaikan kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen. Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat sudah punya antibodi.
Minimal berasal dari vaksinasi maupun dari infeksi,” kata dia dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas PPKM, Kantor Presiden, 18 April 2022.
(mdk/ray)