Antre buang sial di pancuran Tirta Empul Istana Tampaksiring
Konon di lokasi pembersihan ini banyak orang yang memohon jodoh dan kesembuhan dari penyakit.
Hampir setiap hari pancuran Tirta Empul Tampaksiring dipenuhi pengunjung. Air di pancuran itu dipercaya bisa digunakan untuk membersihkan dan penyucian diri. Hanya saja saat musim liburan, kawasan ini beda dari biasanya. Untuk bisa menikmati lebih dari 11 pancuran bisa antre sampai sejam berendam di air sedalam dada orang dewasa.
Pemandian Tirta Empul ini terletak persis di bawah ruang peristirahatan Presiden RI pertama 'Soekarno' di Istana Tampak Siring. Suhu udara yang mencapai hingga 19 derajat celcius, memberikan tantangan tersendiri bagi siapa saja yang ingin melakukan pembersihan atau meruat (buang sial) di sumber air yang diyakini masyarakat di Bali mengandung kekuatan magis itu.
Tak jarang tempat ini juga banyak didatangi umat lain yang ingin menjajal dinginnya air pancuran Tirta Empul. Bahkan sejumlah turis asing pun juga meyakini dan melakukan ritual pembersihan di sana.
Seorang Pemangku yang Ngayah (membantu umat dengan ikhlas) menjelaskan, dari sekian banyak air pancuran memiliki berbagai fungsi dan aturan. Pastinya hanya ada 3 pancuran yang tidak tersentuh karena hanya khusus untuk memandikan mayat dan penyucian pekarangan rumah dari magis.
"Semua air pancuran di sini khusus penyembuhan penyakit medis dan non-medis. Itu tergantung kepercayaan kita, hanya saja ada 3 pancuran yang tidak boleh digunakan karena hanya khusus untuk orang mati dan pekarangan rumah," kata Jero Mangku setempat, Jumat (17/7) di Tampaksiring, Gianyar Bali.
Nampak pada hari libur Lebaran, tidak sedikit juga dari umat muslim dan turis asing menjajal dinginnya sumber mata air itu. Umumnya bagi para pengunjung atau turis yang enggan menceburkan diri diperkenankan hanya mengambil satu air pancuran di sisi bagian timur yang konon berfungsi untuk keselamatan dan buang sial.
"Kalau tidak menceburkan diri, ya cukup mengambil percikan seperti raupan saja di pancuran khusus buang sial," terang Pemangku tadi.
Untuk melakukan ritual di Tirta Empul, kita tidak boleh hanya mengenakan pakaian begitu saja, harus ditutup dengan kain. Oleh sebab itu di lokasi ini disediakan kain tanpa dipungut bayaran. "Kalau hari liburan begini, bisa sampai malam hari masih saja ada yang lakukan ritual. Mereka kuat melawan dingin demi satu keinginannya bisa terkabulkan," terang Pemangku.
Konon di lokasi pembersihan ini banyak orang yang memohon jodoh dan kesembuhan dari penyakit. Karena di setiap air pancuran memiliki fungsinya masing-masing. Bahkan ada air yang dipercaya menghapus kesalahan atas sumpah dan haul karena terlupakan.