Apa mungkin satu sekolah punya 1.000 unit komputer butuh UPS Rp 6 M?
Ahok geram saat tahu adanya anggaran siluman pada APBD 2014 lalu yang mencapai Rp 335 miliar untuk 55 kegiatan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama blak-blakan soal munculnya dana siluman yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 lalu. Mantan Bupati Belitung Timur itu menemukan anggaran Rp 335 miliar dari 55 kegiatan untuk membeli UPS untuk SMK dan SMU yang masing-masing dihargai hampir mencapai Rp 6 miliar.
Bahkan, mantan Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun mengaku kecolongan soal anggaran pengadaan UPS hingga Rp 6 miliar untuk satu sekolah. Padahal, selama proses pembahasan anggaran tersebut tidak pernah dimasukkan.
Apakah perlu sebuah sekolah diberikan 1 unit UPS seharga Rp 6 miliar?
Praktisi IT dan komputer Herry Setiono mengaku heran dengan proses pengadaan UPS yang mencapai Rp 6 miliar bagi satu sekolah. Bahkan, harga sebuah UPS saja tidak menyentuh angka yang tercantum dalam APBD 2014 itu.
"UPS dengan harga Rp 6 juta memang ada, jangankan Rp 6 juta, Rp 60 juta lebih juga ada. Tapi itu terlalu berlebihan. Bisa saya pastikan bukan untuk handle satu unit komputer melainkan perangkat yang membutuhkan daya yang lebih besar," ujar Herry saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (27/2).
Dia menambahkan, ada berbagai macam merek UPS yang tersebar di pasaran. Dan APC merupakan salah satu merek UPC yang terkenal dan bisa dipakai untuk penggunaan komputer desktop maupun server.
Penelusuran merdeka.com, UPS merek APC yang paling termahal seharga Rp 125.589.200 dengan kapasitas sebesar 20 kVA atau setara dengan 16 kW. UPS dengan kapasitas tersebut mampu menjaga 100 unit komputer dan lampu sebuah kantor IT dari mati listrik.
Jika ditotal, anggaran Rp 6 miliar untuk pengadaan UPS cukup untuk menjaga daya listrik bagi 1.000 unit komputer dalam satu sekolah. Biaya perawatan pun ikut membengkak karena harus dilakukan secara intensif.
"Untuk kasus bila listrik mati, idealnya adalah menggunakan UPS dan genset. Di mana UPS diperlukan untuk menghindari putusnya listrik waktu pemindahan listrik PLN ke genset. Juga tidak perlu UPS semahal itu (Rp 6 juta satu UPS), sesuai kebutuhan saja. Atau bisa juga menggunakan UPS central plus genset, UPS central lebih mahal namun dan juga biaya perawatan juga lebih mahal misal seperti data center," papar Herry.
Baca juga:
Kadisdik DKI: Anggaran UPS tidak ada di APBD 2015
Ini bentuk UPS made in China berharga miliran rupiah di SMA 25
Datangi KPK, Ahok laporkan anggaran siluman DPRD DKI
M Taufik soal anggaran siluman: Ahok panik akibat hak angket
Ini fungsi UPS bagi perangkat elektronik
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.