Apa yang bikin pria berakting wanita laku di layar kaca?
KPI meminta agar adegan kebencong-bencongan itu disetop.
Banyak stasiun televisi kini mulai berlomba-lomba menyuguhkan adegan talent pria berpakaian dan berperilaku perempuan. Adegan bencong itu sekarang semakin masif nongol di televisi.
Anehnya, tayangan hiburan itu berulang-ulang ditampilkan. Entah karena masyarakat suka atau tidak, yang pasti tayangan hiburan itu mendapatkan rating tinggi.
"Masyarakat kerap menonton itu karena ingin menonton suatu yang berbeda. Biasanya televisi menangkap tren yang berkembang di masyarakat," kata Sosiolog dari UIN Jakarta Musni Umar kepada merdeka.com, Selasa (31/12).
Meski rating tinggi, Musni mengimbau sebaiknya tayangan televisi yang menampilkan bencong dihentikan. Selain tidak mendidik, banyak dampak negatifnya.
"Ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sangat berbahaya. kalau laki-laki berakting layaknya laki-laki, kalau perempuan berakting perempuan," ujarnya.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sendiri geram masih banyak tayangan televisi menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan. KPI meminta agar adegan kebencong-bencongan itu disetop.
KPI pada 18 Oktober 2013 sudah melayangkan surat edaran kepada semua stasiun televisi agar mengurangi adegan pria berperilaku perempuan. Namun, imbauan itu tak digubris.
Berdasarkan pengaduan masyarakat dan pemantauan langsung pasca surat edaran tersebut, KPI menemukan adegan bencong semakin masif. KPI khawatir adegan ini berdampak luas khususnya kepada anak dan remaja.
Karena itu, KPI Pusat meminta agar seluruh stasiun televisi menghentikan tayangan yang menampilkan adegan talent pria yang berpakaian dan berprilaku perempuan. Sebab, hal itu melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran Pasal 9, Pasal 14, Pasal 21 ayat (1) Standar Program Siaran Pasal 9, Pasal 15 ayat (1), Pasal 36 ayat (4) huruf d, dan Pasal 37 ayat (4) huruf a.