Pria Ini Ditangkap karena Telepon Istrinya Sampai 100 Kali dalam Sehari, Alasannya Ternyata Romantis
Seorang pria di Jepang menelepon istrinya sampai ratusan kali dalam sehari sampai akhirnya dia ditangkap polisi.
Seorang pria berusia 38 tahun di Jepang baru-baru ini ditangkap karena menguntit istrinya melalui telepon, dengan melakukan lebih dari 100 panggilan anonim setiap harinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun hingga istrinya menutup telepon.
Dilansir Oddity Central bulan lalu , pada 10 Juli, seorang wanita berusia 31 tahun yang tinggal di Amagasaki, Prefektur Hyogo, mulai menerima panggilan misterius dari seseorang yang hanya terdiam sampai dia merasa frustrasi dan menutup telepon.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Kenapa pria di Bali mengirim email ke istrinya? Seorang pria sedang berlibur ke Bali. Istrinya sedang dalam perjalanan bisnis ke Jakarta dan berencana untuk bergabung pada keesokan harinya. Ketika sampai di hotel, pria itu memutuskan untuk mengirimkan e-mail ke istrinya.
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
-
Kisah cinta viral apa yang dialami pria ini? Kisah cinta mereka berakhir di pelaminan hingga mencuri perhatian warganet.
-
Apa yang dilakukan kakek itu untuk tunjukkan cinta ke istrinya? Meskipun sudah terpisah dan berbeda alam dengan sang istri, ia tetap melakukan hal romantis. Apakah itu? Bukti Cinta Sejati Kakek Usia Kepala 9, Setia Ajak Makan Siang Sang Istri Walau Sudah Tiada Cinta sejati adalah bentuk perasaan seseorang yang mencintai pasangannya dengan tulus dari hati terdalam. Walau dihadapkan dengan keadaan apapun tak membuat perasaannya berkurang. Bukti cinta sejati ini baru saja dibuktikan oleh seorang kakek yang usianya bahkan sudah berkepala sembilan.
-
Apa yang dilakukan Polwan tersebut terhadap suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
Aktivitas ini berlangsung selama beberapa minggu, karena panggilan tersebut berasal dari nomor anonim, sehingga wanita itu tidak bisa dengan mudah memblokirnya. Dia biasanya menerima puluhan panggilan, namun terkadang penguntit itu menelepon lebih dari 100 kali dalam sehari. Beruntungnya, teleponnya tidak pernah berdering di malam hari atau saat dia bermain video game menggunakan ponsel suaminya, yang membuatnya mulai curiga terhadap identitas penelepon tersebut.
Ketika bulan Juli beralih ke Agustus dan panggilan terus berdatangan, wanita tersebut merasa putus asa dan mencari cara untuk mengidentifikasi penguntit itu. Semakin dia memperhatikan pola panggilan, semakin besar kecurigaannya terhadap suaminya. Satu-satunya waktu dia tidak menerima panggilan mengganggu adalah saat mereka tidur di ranjang yang sama, atau saat dia menggunakan ponsel suaminya untuk bermain game.
Akhirnya, wanita berusia 31 tahun itu meminta bantuan kepolisian untuk menyelidiki misteri ini, dan mengungkapkan kecurigaannya bahwa suaminya mungkin adalah penguntit tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian memastikan kecurigaan wanita itu benar, dan pada 4 September, suaminya ditangkap di Amagasaki karena melanggar undang-undang antipenguntit di Jepang.
Inilah alasan mengapa suami sering menghubungi istrinya
Saat ditanya mengenai tindakan pelecehan yang dilakukannya terhadap istrinya selama lebih dari sebulan melalui panggilan telepon yang aneh, pria itu menjawab, "Aku mencintai istriku, dan meneleponnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun," seolah-olah tindakan penguntitan tersebut merupakan bentuk cinta yang tulus.
Di Jepang, bukanlah hal yang jarang bagi pasangan suami istri untuk tinggal terpisah, terutama ketika salah satu dari mereka harus berpindah tempat karena pekerjaan.
Terkadang, salah satu pasangan menjadi sangat cemburu hingga mulai melakukan penguntitan terhadap yang lain. Namun, pihak kepolisian di Amagasaki mengonfirmasi bahwa ini adalah kasus pertama penguntitan telepon yang melibatkan pasangan yang tinggal bersama.