Aparat gabungan sapu bersih sarang narkoba di Pasar Segiri Samarinda
Aparat gabungan sapu bersih sarang narkoba di Pasar Segiri Samarinda. Petugas menyita alat bong yang digunakan mengisap sabu, ratusan kantong plastik kecil, uang tunai pecahan Rp 2.000 hingga Rp 10.000, timbangan digital, kartu domino, meja biliar.
Ratusan petugas gabungan Polresta Samarinda, BNN provinsi Kalimantan Timur, Kodim 0901 Samarinda, Denpom VI/1 Samarinda serta Satpol PP kota Samarinda, Kamis (15/12) sore, menggerebek sekaligus membongkar sarang narkoba di halaman parkir Samarinda Segiri Grosir (SGS) kawasan Pasar Segiri, Jalan Perniagaan, Samarinda, Kalimantan Timur. Lima warga diamankan, 2 di antaranya sempat mengamuk sambil membawa senjata tajam.
Pantauan merdeka.com di lokasi, petugas di antaranya personel kepolisian dilengkapi senjata api, tiba di lokasi sekira pukul 15.30 WITA. Mereka langsung membongkar sekat plywood di halaman parkir, yang diduga dibuat para pengedar narkoba. Namun sayang, tidak ada orang yang diamankan dari bilik sekat itu, yang diduga kabur sebelum kedatangan petugas di lokasi.
Meski demikian, petugas menyita alat bong yang digunakan mengisap sabu, ratusan kantong plastik kecil, uang tunai pecahan Rp 2.000 hingga Rp 10.000, timbangan digital, kartu domino, meja biliar. Peralatan itu memperkuat dugaan tempat itu kerap menjadi tempat berpesta narkoba.
"Bagus saja pak digerebek, dibongkar begitu. Itu tempat rawan sekali, ada orang kencing sembarang tempat, tempat nyabu, mabuk, berjudi, main biliar, kadang juga ada cewek di situ," kata Maimunah (43), warga sekitar pasar Segiri kepada merdeka.com di lokasi.
Tiga orang diamankan, dan seorang di antaranya diduga menyewakan tempat berbentuk sekat plywood itu. Padahal, tempat itu adalah lokasi parkir kendaraan. Belakangan, 2 orang datang tiba-tiba di kerumunan petugas gabungan yang tengah disibukkan dengan aksi pembongkaran.
Praktis, kedua orang bersenjata tajam itu dibekap hingga 4 orang petugas, dan membawanya ke truk Dalmas Polresta Samarinda. Kedua orang itu sempat mengira, yang melakukan aksi pembongkaran adalah Satpol PP, yang selama ini bisa mereka lawan.
Belakangan, dia kaget petugas tidak hanya Satpol PP melainkan TNI dan Polri.
"Tidak ngapa-ngapain saya pak, ada apa pak," seru salah seorang dari kedua warga itu kepada petugas.
Kabag Operasional Polresta Samarinda Kompol Dandy Ario Yustiawan mengatakan, sekitar 150 petugas gabungan diterjunkan, untuk menggerebek dan membongkar lokasi yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba.
"Ya, tempat ini adalah sarang narkoba ya, bisa dikatakan begitu. Tidak hanya itu, juga dijadikan tempat perjudian. Karena dari pengembangan kasus narkoba, mengarah ke lokasi yang kita bongkar ini," kata Dandy, kepada wartawan di lokasi.
"Memang tidak ada yang kita amankan dari balik tempat ini. Tapi barang-barang yang kita amankan, mengindikasikan tempat ini menjadi tempat peredaran narkoba," ujar Dandy.
Kegiatan berakhir pukul 17.00 WITA. Dandy juga memastikan tidak kurang 5 orang diamankan, dua di antaranya membawa senjata tajam. Selain itu, sejumlah warga juga menjalani tes urine, yang dilakukan BNN. Setelah sempat panik dan ramai dengan kedatangan petugas, berangsur kegiatan jual beli pun berjalan normal kembali.
Baca juga:
Polda Jabar bekuk 6 pengedar 6 kg sabu dikendalikan napi Lapas Riau
Data BNNP sebut Yogyakarta masuk 10 besar daerah sarang narkoba
Jual sabu buat beli obat orang tua, adik dan kakak dicokok petugas
Demi upah Rp 10 juta, Ari nekat bawa sabu dari Medan ke Surabaya
PNS kejaksaan punya modus baru selundupkan narkoba ke Lapas
-
Kapan seleksi tingkat Mabes Polri untuk calon taruna Akpol yang lulus di Polda NTT? Mereka yang lulus masih akan mengikuti seleksi di tingkat Mabes Polri pada 7 Juli hingga 1 Agustus 2024.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa yang dilaporkan Nurul Ghufron kepada Bareskrim Mabes Polri? Dia melaporkan anggota Dewas tersebut dengan dugaan pencemaran nama baik.