Area terlarang di Gunung Agung akan diperluas menjadi 6 kilometer
Kegiatan untuk melakukan pendakian dan kemah di Gunung Agung sementara ditutup. Terlebih dengan melihat aktivitas Gunung Agung yang sejak kemarin hingga hari ini terus mengalami peningkatan.
Kegiatan untuk melakukan pendakian dan kemah di Gunung Agung sementara ditutup. Terlebih dengan melihat aktivitas Gunung Agung yang sejak kemarin hingga hari ini terus mengalami peningkatan.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG/ BG KSDM Pusat, Gede Suantika mengatakan, terkait peningkatan frekuensi kegempaan yang terjadi di Gunung Agung sejak dua hari terakhir ini, terus alami peningkatan.
"Dari data yang terekam sepanjang 12 jam di hari ini (Minggu (17/9) kami mencatat adanya peningkatan gempa vulkanik dalam dan dangkal," katanya.
Diterangkannya, untuk gempa vulkanik dangkal amplitudonya 7 mm dengan durasi 30 detik, sementara gempa vulkanik dalam amplitudonya 3-7 mm dengan durasi 12-38 detik serta gempa tektonik lokal dengan amplitudo 7 mm berdurasi 33 detik.
Dipastikannya untuk gempa tertinggi yang terjadi masih dikisaran 0,2 skala richter. Saat ini, kata dia, masih menunggu data terkini untuk kemudian dievaluasi apakah nantinya akan diputuskan untuk menaikkan status dari level II waspada ke level III siaga, atau tidak.
"Kemungkinan status Gunung Agung akan dinaikkan dari level waspada ke level siaga itu bisa terjadi jika melihat perkembangan kegempaan yang terus meningkat. Tapi sampai saat ini kita masih bertahan dilevel waspada sampai kita mendapatkan perkembangan terbaru dan hasil evaluasi nantinya," jelas Gede Suantika.
Ditegaskannya jika kondisi memaksa untuk menaikan status ke level siaga, pihaknya akan secepat mungkin memperluas area terlarang dari 3 kilometer ke 6 kilometer.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak masuk ke areal terlarang dengan radius 3 kilometer atau tidak melewati ketinggian elevasi 1.500 meter DPL.
"Kemungkinan itu selalu ada, tergantung bagaimana itung-itungannya nanti dan ada warga yang harus dievakuasi dari areal terlarang itu," ungkapnya.
Telah dipetakan beberapa wilayah yang dipilih berada di zona aman, seperti kecamatan Sidemen tepatnya di lapangan Mamed, Dermaga Cruise Tanah Ampo dan lapangan Ulakan, Manggis, Desa Bunutan kecamatan Abang, Desa Rendang, maupun perbatasan Karangasem-Buleleng di lapangan Tembok.