Arif, pemuda terduga anggota ISIS tulang punggung keluarga
Dalam kesehariannya dia bekerja sebagai design grafis di salah satu perusahaan percetakan.
Dugaan bergabungnya Arif Priandani (27), warga Jalan Setia, Kelurahan Talang Bubuk, Kecamatan Plaju, Palembang, dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) membuat sedih bagi orangtuanya, DR (62) dan ST (57). Betapa tidak, Arif merupakan tulang punggung keluarganya.
Ayah Arif, DR mengungkapkan, anaknya tersebut dalam kesehariannya bekerja sebagai design grafis di salah satu perusahaan percetakan di kawasan Jalan Sudirman Palembang. Di hari hilangnya, 26 Februari 2015 lalu, Arif sempat berpamitan dengan kedua orangtuanya untuk bekerja.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Masjid Cheng Ho di Palembang diresmikan? Masjid ini berdiri di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah dan baru diresmikan pada tahun 2006 silam.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
"Waktu mau berangkat kerja, waktu itu pagi jam delapan, dia pamit dulu. Tak tahunya tak pulang lagi ke rumah," ungkap DR, Kamis (26/3).
Dia mengatakan, saat berangkat bekerja, anaknya tersebut membawa tas ransel berisi pakaian. Namun, dirinya tidak terlalu curiga atas apa yang dibawa Arif.
"Ya, biasalah, kan anak sendiri. Lagian dia anaknya baik," kata dia.
Keluarga mulai khawatir setelah sore harinya hingga tiga hari berikutnya, Arif tak kunjung pulang. Kekhawatirannya bertambah begitu rekan kerja anaknya mendatangi rumahnya menanyakan keberadaan Arif. Ternyata Arif tidak masuk kerja selama tiga hari.
"Waktu itulah, kami langsung lapor ke polisi," ujarnya.
Beberapa hari setelah melapor, jajaran dari Polsek Plaju Palembang mendatangi rumahnya untuk menyelidiki hilangnya Arif. Saat diperiksa di kamarnya, polisi menemukan buku dan video unggahan dari Youtube tentang ISIS.
Polisi juga mendapati percakapan melalui Facebook di akun Arif tentang perekrutan gerakan tersebut. Bahkan ditemukan juga visa tujuan Turki atas nama Arif Priandani.
"Kami cuma berharap anak saya kembali ke rumah dengan selamat. Karena dia tulang punggung keluarga kami," tukasnya.
(mdk/cob)