Arsip Banyuwangi Tempo Dulu Hadir di Hari Kearsipan Nasional
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar peringatan Hari Kearsipan Nasional di Banyuwangi pada Senin-Selasa (22-23/5/2023). Acara dirangkai mulai dari rapat koordinasi nasional (Rakornas) yang diikuti seribu peserta dari lembaga arsip dan arsiparis se-Indonesia, hingga pameran arsip bersejarah.
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar peringatan Hari Kearsipan Nasional di Banyuwangi pada Senin-Selasa (22-23/5/2023). Acara dirangkai mulai dari rapat koordinasi nasional (Rakornas) yang diikuti seribu peserta dari lembaga arsip dan arsiparis se-Indonesia, hingga pameran arsip bersejarah.
Pameran yang dihelat di Hotel El Royal tersebut, menyajikan arsip sebagai memori kolektif bangsa. Memori kedaerahan Banyuwangi menjadi salah satu yang ditonjolkan dalam event tersebut.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana KAL Sembulungan memperkuat Lanal Banyuwangi? “KAL Sembulungan ini akan memperkuat Lanal Banyuwangi untuk melaksanakan operasi penegakan hukum dan keamanan di laut di Banyuwangi,” ujar Danlantamal V usai serah-terima KAL Sembulungan di dermaga Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Selasa (2/4/2024).
“Kami menyajikan berbagai arsip-arsip daerah, khususnya yang ada pada masa kolonial, untuk bisa diketahui publik secara umum,” ungkap Kepala ANRI Imam Gunarto saat mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas membuka acara tersebut.
“Selama ini, arsip-arsip yang tersimpan di ANRI hanya dilihat oleh secara terbatas. Seperti halnya para peneliti atau mahasiswa. Semoga dengan pameran seperti ini, bisa mendorong masyarakat untuk semakin peduli pada arsip dan memori bangsa,” imbuhnya.
Menpan Azwar Anas mendorong ANRI bekerjasama dengan lembaga kearsipan daerah untuk mendistribusikan copy digital dari arsip-arsip kedaerahan tersebut ke masing-masing wilayah. “Sehingga arsip ini semakin mudah diakses dan menjadi hal yang lebih bermakna. Kita bisa belajar dari arsip-arsip bangsa, untuk menjadi bahan rekomendasi kebijakan ke depan,” pintanya.
Selama rakor juga digelar pameran kearsipan yang menampilkan berbagai memori kolektif, termasuk lintas sejarah Banyuwangi. Seperti surat-surat masa kolonial, foto Banyuwangi tempo dulu, hingga arsip terbaru seputar perkembangan Banyuwangi.
Adapula surat tertanggal 12 Juli 1691 yang merupakan balasan dari Gubernur Jenderal VOC Johannes Camphuijs kepada susuhunan Blambangan, Pangeran Senapati dan Pangeran Mancanegara, sebagai tanda persahabatan. Adapula arsip tentang pembangunan benteng Utrech di Banyuwangi pada 1877.
Tidak hanya yang berupa surat atau catatan, sejumlah foto juga tak ketinggalan dihadirkan. Di antaranya yang menarik adalah foto kehadiran Wakil Presiden Republik Indonesia Moh Hatta ke Wongsorejo pada 1955.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa sangat mendukung adanya kesadaran akan pentingnya kearsipan bagi sebuah negara. Menurutnya, dengan pengelolaan arsip yang baik, memudahkan pengkajian berbagai bidang keilmuan dari para cendekiawan terdahulu.
“Arsip menjadi bagian hal penting untuk mempelajari keilmuan dari para ilmuwan dan ulama terdahulu. Maka, digitalisasi arsip adalah sebuah keniscayaan,” kata Khofifah.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merasa senang dengan ditampilkannya arsip-arsip langka tentang Banyuwangi tersebut. “Warga Banyuwangi bisa datang menyaksikan pameran penting ini. Supaya kita bisa mengetahui lebih jauh tentang daerah kita,” ajaknya.
Ipuk juga akan menindaklanjuti kerjasama dengan ANRI agar nantinya arsip-arsip tentang Banyuwangi yang ada di sana, bisa dibagikan ke arsip daerah Banyuwangi. “Setidaknya kita memiliki copy digitalnya. Sehingga warga Banyuwangi tidak perlu ke Jakarta untuk mempelajari sejarah daerahnya sendiri,” jelasnya.
Ipuk juga mengajak ribuan peserta rakornas untuk belanja beragam oleh-oleh khas UMKM Banyuwangi. “Ayo Bapak/Ibu semua, jangan lupa beli oleh-oleh di UMKM Banyuwangi. Produk kuliner, kriya, hingga fashion Banyuwangi sudah teruji kualitasnya,” beber Ipuk membantu mempromosikan UMKM Banyuwangi.
“Banyuwangi kini semakin banyak diminati sebagai lokasi rapat lembaga-lembaga negara, BUMN, hingga korporasi swasta. Dengan akses yang mudah dan fasilitas akomodasi lengkap, Banyuwangi siap menjadi destinasi berbagai kebutuhan meeting, convention, exhibition,” pungkas Ipuk.
(mdk/hrs)